Sabtu, 22 Februari 2014

Pengalaman Saya Menggunakan Pasta Gigi NASA

 

Pasta Gigi NASA merupakan terobosan dari PT. Natural Nusantara untuk memproduksi produk rumah tangga yang selalu kita gunakan setiap harinya. Dengan mengusung latar belakang yang serba organik, otomatis produk yang satu ini juga benar-benar organik (alami) dan tidak mengandung deterjen.

Pasta Gigi NASA mengandung kalsium yang berfungsi memperkuat gigi, juga clove oil yang bermanfaat untuk menghilangkan bau tak sedap, serta flouride yang berguna menjaga email gigi. Tak hanya sampai disitu, Pasta Gigi NASA ini juga mencegah timbulnya gigi berlubang.

Yang saya suka dari pasta gigi ini yakni mengandung minyak aroma alami (seperti minyak cengkeh menurut saya) sehingga sensasi menyikat gigi lebih menyenangkan.


Jumat, 21 Februari 2014

Durian Bawor (Bibit Durian kaki empat)


Durian Berkaki Empat



Karakteristik Durian Bawor

Durian Bawor merupakan durian monthong orange yang memiliki batang yang disambung langsung dengan tanaman durian lain yang menjadi kaki baru dengan berbagai macam tujuan yang salah satunya adalah untuk menambah cepat pertumbuhan tanaman karena serapan unsur hara yang lebih banyak.

Keunggulan Durian Bawor :
  1. Cocok ditanam di dataran rendah (6-600mdpl).
  2. Tidak mudah roboh karena tambahan kaki baru.
  3. Buah sesuai induk karena berasal dari bibit  vegetatif.
  4. Memiliki nilai seni.
  5. Bisa sebagai tanaman pencegah banjir.
  6. Mencegah tanah longsor.
  7. Mempertahankan cadangan muka air.
  8. Usaha penyelamatan lingkungan terhadap pengaruh iklim global.

Cara Penanaman dan Perawatan :
  1.  Persiapan lobang tanam minimal 60cm x 60cm x 60cm.
  2.  Media Tanam campuran pupuk kandang (yang telah dicampur dengan GLIO satu pack per 30 kg pupuk kandang) dantanah dengan perbandingan 1:2.
  3. Jarak tanam ideal lebih dari 8m x 8m.
  4. Pemupukan 3-4 kali setahun
  5. Perawatan yang baik dan intensif akan memepercepat usia berbuahnya tanaman.

Tabel Pemupukan :
Umur (Tahun)Pupuk Kandang (Kg/pohon)NPK Kg/pohonSUPERNASA (Gr/pohon)POWER
NUTRITION
(Gr/pohon)
Frekuensi per TahunPOCNASA+
HORMONIK

Frekuensi Selama Terjangkau

1-230-400.5-1.05-10-3-44-5 TPP/TANGKI
1-2X/BLN

4-675-1501.5-2.510-2010-152-4-
-

7-10200-3001.5-3.010-2015-312-4-
-


PENGATURAN PEMBUAHAN DURIAN
Di pulau jawa umumya musim durian terjadi di bulan November - Februari. Namun pengaturan buah yang kontinyu/tak putus adalah suatu hal yang sangat mungkin terjadi jika segala kebutuhan tanaman tercukupi dengan baik sehingga tanaman akan berbuah sepanjang tahun. Adapun pengaturan yang bisa di lakukan yaitu dengan cara pengaturan membuat blok-blok tanaman dengan dosis pupuk dan waktu yang berbeda sesuai tahapan sehingga efek pemupukan akan berlangsung terus–menerus diantara blok-blok tanaman yang di perlukan. Adapun pupuknya bisa mengacu pada dosis di atas dengan prinsip tetap menjaga kebutuhan tanaman terutama faktor kebutuhan air.

Penyerbukan Durian Bawor
Karena faktor bunga dari jenis yang sama akan berbunga pada waktu yang bersamaan, maka untuk memaksimalkan terjadinya penyerbukan sebaiknya dalam satu areal penanaman tidak hanya satu varietas tertentu, tetapi penanaman di campur dengan varietas yang lain.

Perbedaan Durian Bawor Dengan Jenis Lain
BaworMonthongKaniLokal
Ukuran BuahBesarBesarBesarKecil
Bobot Buah8-15kg10-13kg10kg3.5-6kg
Rasa buahSangat ManisSangat ManisSangat ManisSangat Manis
Daging BuahTebalTebalTebalTIPIS
BijiTipisTipisBesarBesar
Usia3.5-4thn4-5thn4-5thn5thn


Untuk  Pemesanan silahkan hubungi saya. Distributor NASA :

RIZKI AULIA
- 085260699210
- Pin BB 7613F3D3

(gratis ongkos kirim Wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar!)

Kamis, 20 Februari 2014

Kemasan Terbaru Crystal X NASA 2013


Kemasan Terbaru Crystal X NASA 2013 - Setelah beberapa kali melakukan pembaruan terhadap kemasan Crystal X, PT. Natural Nusantara (NASA) akhirnya meluncurkan kemasan terbaru Crystal X pada akhir bulan Mei 2013. Kemasan terbaru ini akan menjadi ciri-ciri baru dalam mengenali Crystal X yang asli dari PT Natural Nusantara (NASA). Kemasan terbaru Crystal X ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan jaminan keaslian dari Crystal X itu sendiri, sehingga membuat konsumen produk NASA, distributor NASA maupun stockist NASA tidak lagi khawatir tentang beredarnya Crystal X palsu yang sangat berbahaya bagi kesehatan wanita.

Berikut ciri-ciri Crystal X asli terbaru :
Kemasan Terbaru Crystal X NASA ini memiliki ciri baru diantaranya adalah terdapat logo NASA transparan di seluruh badan kemasan. Selain itu terdapat logo Halal dari MUI pada bagian pojok kemasan terbaru Crystal X NASA. Pastikan juga bahwa nomor registrasi produk dan nomor registrasi Badan POM juga tercantum pada kemasan terbaru Crystal X NASA.


Selain ciri-ciri Crystal X asli diatas, kemasan terbaru Crystal X NASA menggunakan plastik mika pada bagian dalam agar lebih higienis. Fisik Crystal X juga lebih besar dan tebal.


Keterangan tambahan :
  • Kemasan Terbaru Crystal X NASA tetap menggunakan sticker hologram NASA (kotak)
  • Kemasan Terbaru Crystal X NASA tetap menggunakan sticker hologram IRU
  • Kemasan Terbaru Crystal X NASA tetap menggunakan kode produk di plastik pembungkus
Untuk pemesanan, silahkan hubungi Distributor Resmi NASA :
RIZKI AULIA
- 085260699210
- Pin BB 7613F3D3
(gratis ongkos kirim Wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar!)

Selasa, 18 Februari 2014

Agen Hayati CORRIN

Agen Hayati CORRIN merupakan pestisida biologi atau agens hayati dari PT. Natural Nusantara (NASA) berbasis bakteri Antagonis (Corynebacterium) yang mampu mengendalikan penyakit-penyakit utama pada tanaman padi dan sayuran.

Manfaat Agens Hayati CORRIN

  • CORRIN mampu mengendalikan penyakit Hawar Daun (HDB) atau penyakit Kresek pada padi yang disebabkan bakteri patogen Xamthomonas oryzae
  • CORRIN mampu mengendalikan penyakit Hawar Daun Jingga yang disebabkan oleh Bacterial Red Stripe (BRS)
  • CORRIN mampu mengendalikan penyakit Blast (Pyricularia Oryzae)
  • CORRIN mampu mengendalikan penyakit Bercak Daun (Cercospora)
Agen Hayati CORRIN juga berfungsi untuk mengendalikan penyakit-penyakit layu pada sayuran (Fusarium), Akar Gada pada kobis (Plasmodiophora brassicae) dan Layu pada pisang (Fusarium).

Dosis Anjuran untuk CORRIN

Jenis


Dosis Serbuk


Dosis Cair


Cara


Waktu


Benih


2-4 gr/lt


5 cc/lt


Rendam


Sebelum semai


Padi


2-4 gr/lt


5 cc/lt


Semprot


14, 28 & 42 HST


Sayuran


3-5 gr/lt


5-10 cc/lt


Semprot


10-20 hari sekali



Keterangan:
  • Perendaman benih selama + 15 menit
  • Penyemprotan paling baik dilakukan sore hari
  • Jangan mencampur CORRIN dengan pestisida kimia
  • Sprayer dibersihkan dari sisa-sisa pestisida kimia sebelum digunakan
Agens Hayati / Pestisida Biologi CORRIN tersedia dalam 2 kemasan, yaitu:
  1. Kemasan Serbuk 100gram
  2. Kemasan Cair 500cc
Harga : Rp. 40.000,-

Untuk pemesanan, silahkan hubungi Distributor Resmi NASA :
RIZKI AULIA
- 085260699210
- Pin BB 7613F3D3

Senin, 17 Februari 2014

Manfaat Viterna (Vitamin Ternak)


1. Bagaimana Mekanisme kerja Viterna dalam menunjang pertumbuan dan produktifitas ternak?
Jawab:
Viterna adalah suplemen nutrisi murni yang siap diserap oleh dinding usus halus sehingga tidak diperlukan lagi proses pencernaan terhadap Viterna. Setelah Viterna diserap oleh dinding usus halus akan mengalami metabolisme yang normal seperti nutrisi yang diperoleh dari pakan. Penambahan Viterna ke dalam ransum bearti menambah kuantitas dan kualitas pakan yang diberikan.

2.Untuk ayam pedaging berapa dosis dan cara pemberiannya?
Jawab:
Cara pemberian melalui air minum dengan dosis 1-2cc/liter air minum(diberikan dari DOC masuk hingga panen).

3.Bagaimana aplikasi pemberian Viterna pada ayam petelur(layer), apakah tidak berpengaruh negatif terhadap produksi telur karena jika terjadi kegemukkan produksi turun?

Jawab:
Viterna merupakan produk yang diformulasikan untuk memacu pembentukan protein tubuh, jadi lebih spesifik untuk ternak yang menghasilkan produksi daging, namun demikian juga dapat bermanfaat untuk ayam petelur, hanya apliasinya harus tepat. untuk ayam petelur yang sudah produksi, dosisnya hanya 1cc/liter air minum/3-5hari sekali. hal itu untuk menghindari terjadinya obesitas atau kegemukkan ayam yang dapat menurunkan produksi. untuk masa pembesaran hingga menjelang masa produksi dosis dan aplikasinya dapat disamakan dengan ayam pedaging.

4. Apa manfaat Viterna pada sapi potong?

Jawab:
Beberapa pengaruh positif pemberian Viterna dalam ransum sapi Potong adalah:
Peningkatan nafsu makan sapi hal ini disebabkan terjadinya peningkatan aktifitas enzim-enzim penrencanaannya,peningkatan pembentukan daging sehingga pertambahan badan perhari (ADG=average Daily Gain) menjadi meningkat terutama pada sapi dengan ransum yang kekurangan nutrisi berkualitas(misalnya hanya diberi jerami padi dan rumput liar). pengurangan pembentukan lemak tubuh baik lemak daging(marbeling) maupun lemak yang disimpan di jaringan dan dibawah kulit (gajih) dan daya tubuh meningkat karena kelengkapan nutrisi yang dikonsumsi.

5. Bagaimana manfaat VITERNA pada ternak ayam pedaging atau Broiler?

Jawab:
Manfaat yang diperoleh adalah mempercepat pertumbuhan ayam sehingga masa panen lebih cepat, menurunkan angka FCR sehingga menurunkan proposi biaya pakan, meningkatkan daya tahan tubuh ayam, peningkatan kualitas daging dalam hal penigkatan kadar protein, penurunan kadar lemak dan kolesterol serta rasa yang lebih enak, kotoran lebih kering dan bau berkurang sehingga menurunkan populasi lalat.

6. Bagaimana pengaruh VITERNA terhadap kualitas daging, parameter apa yang digunakan?

Jawab:
VITERNA dapat menigkatkan produktivitas ternak baik secara kuantitas dan kualitas. Secara kuantitas ditandai dengan pertumbuhan ternak yang lebih cepat sehingga masa panen dapat dipersingkat. Secara kualitas diukur dari kadar protein dan kolesterol daging serta rasanya. Hasil analisa laboratorium dari percobaan di lapangan menunjukkan bahwa:
- Daging tanpa VITERNA :
kadar protein : 20,78 % dan kadar kolesterol 206,78 mg/100 gr
- Daging dengan VITERNA :
kadar protein : 22,37 % dan kadar kolesterol 193 mg/100gr
Sehingga dapat disimpulkan daging dengan VITERNA lebih baik dan sehat dari pada yang tidak menggunakan VITERNA disamping itu dengan kadar protein yang lebih tinggi maka secara fisik tekstur daging lebih padat dan rasanya lebih enak hampir menyerupai rasa daging ayam jawa atau kampung.

7. Apakah yang disebut dengan FCR dan Bagaimana pengaruh pemberian VITERNA FCR tersebut?

Jawab:
FCR adalah singkatan dari Feed Convertion Ratio merupakan satuan untuk menghitung efisiensi pakan pada budidaya pembersaran atau penggemukan.
Rumus menghitungnya adalah : FCR = Jumlah pakan : Bobot hidup total
Semakin kecil angka FCR maka semakin baik pakan yang diberikan. FCR juga dapat digunakan untuk memprediksi besarnya keuntungan atau kerugian karena biaya pakan mempunyai proposi terbesar dalam struktur pembiayaan budidaya, yaitu bisa mencapai 80%

Untuk pemesanan, silahkan hubungi Distributor Resmi NASA :
RIZKI AULIA
- 085260699210
- Pin BB 7613F3D3
(gratis ongkos kirim Wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar!)

Kamis, 13 Februari 2014

usaha meningkatkan sawit

Usaha Meningkatkan Produksi Sawit

Sawit sebuah harapan dan realita dari salah satu produk perkebunan di negeri ini. Luas perkembangan lahan sawit terus bertambah di era 80-90 an dengan pembukaan lahan-lahan baru berjuta hektar di Sumatra, Kalimantan, dan Papua,sementara target untuk merajai produksi dunia tak kunjung terbukti, bahkan bencana ekologi yang datang akibat pembukaan hutan untuk areal-areal tersebut. Lalu tidak adakah cara lain selain membuka hutan dan menambah luasan tanaman ini?

Data Dirjen pertanian menunjukkan bahwa produksi aktual tanaman sawit ini masih jauh dari potensi yang seharusnya bisa dicapai. Produktivitas per hektar aktual baru mencapai angka 1200 kg/ha/th, dari potensi 2000 kg, sehingga masih ada angka 800 kg sbg “cadangan atau bisa dikatakan losses produksi” yang tidak kita manfaatkan. Angka itu akan sangat besar bahkan mampu mengalahkan jumlah produksi negara lain jika itu mampu kita ambil dari sekian ratus ribu hektar areal kelapa sawit kita baik perkebunan rakyat maupun BUMN dan PMA.
Lalu apa dan bagaimana kita memulai langkah untuk mendapatkan kembali cadangan atau kehilangan tersebut?
1. Memulai menanam dengan jenis atau varietas bibit bersertifikat dari produsen bibit yang telah diakui mutunya.
2. Lakukan perawatan tanaman, dengan sanitasi /Pruning 9 bulan sekali (periodik), Pruning selektif (untuk TBM) dan Kastrasi untuk TBM 3, agar mendapatkan tanaman muda yang baik. 
3. Panen dengan bersih (pengutipan Brondolan ) dan jangan sampai pelepah sengkleh ataupun membentuk” gantungan baju”, yang dapat mengakibatkan brondolan tersembunyi diketiak daun dan tumbuh menjadi kenthosan (gulma).
4. Pengendalian hama dan penyakit. Banyak perusahaan yang telah menggunakan musuh alami untuk pengendalian hama tikus, yaitu dengan mengembangkan species burung hantu ( Tito Alba)
5. Pemupukan. Antara lain memberi pupuk seimbang baik makro maupun mikro dengan, jenis, dosis, sasaran, waktu, dan macam pupuk sehingga terpenuhi kebutuhan unsur hara tanaman.



Khusus untuk pemupukan dengan Teknologi Organik NASA yaitu POC NASA, HORMONIK, SUPERNASA, dan POWER NUTRITION, terbukti telah mampu meningkatkan produksi hingga 40-60 % hampir di semua tanaman budidaya, sehingga prospek meningkatkan produktivitas pertanian kita hingga mencapai angka potensi yang sesungguhnya tinggal pada kemauan kita. Pilihannya hanya tinggal mau atau tidak untuk mendapat untung?

Untuk pemesanan, silahkan hubungi Distributor Resmi NASA :
RIZKI AULIA
- 085260699210
- Pin BB 7613F3D3

(gratis ongkos kirim Wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar!)

Budidaya Tomat Cherry

BUDIDAYA TOMAT CHERRY SECARA HIDROPONIK
DI SCREEN HOUSE 

 
(Pusat Inkubator Agribisnis BBPP Lembang)
By. *Hage*



SEBELUM ANDA MULAI Hal-hal penting sebelum mengambil keputusan untuk memulai budidaya tomat cherry secara hidroponik diantaranya yang perlu kita perhatikan yaitu: persiapan nursery, persemaian, pemilihan varietas, penanaman (transplanting), pengendalian hama penyakit, pemupukan, panen dan pasca panen, serta pemasarannya.
Ada beberapa hal yang harus Anda tanyakan pada diri Anda sendiri SEBELUM ANDA MULAI melakukan usaha tersebut, antara lain :
  • Mengapa Anda ingin mulai dalam bisnis ini? Dalam situasi ini ada asumsi bahwa kita mulai karena ini mendapatkan hasil  keuntungan.
  • Apakah lokasinya cocok untuk tanaman tomat cerry? Syarat tumbuh pada ketinggian kurang lebih 700 - 1.200 m dpl, suhu siang hari 28 derajat Celcius, suhu malam hari 18 derajat Celcius, persediaan air cukup, tidak jauh dari pasar dan sebagainya.
  • Siapa yang akan mengurus kebun dari hari ke hari? Seseorang yang mempunyai skil dalam hal teknis, sosial dan manajemen akan melakukan rutinitas pekerjaan ini dan tidak takut tangan dan pakaiannya menjadi kotor.
  • Seberapa besar Anda akan mulai? Tentunya tergantung berapa banyak uang yang Anda punya, kualitas dan pengalaman dari SDM Anda, tingkat teknologi yang akan digunakan dan sebagainya.
  • Kapan Anda akan mulai? Setelah melakukan penelitian kelayakan teknis dan ekonomis secara serius.  Jangan terlalu cepat percaya pada informasi yang baru Anda dengar atau kepada spesialis yang baru Anda kenal.
  • Berapa besar Anda harus berinvestasi? Tergantung beberapa hal seperti teknologi, kualitas sarana produksi yang Anda gunakan, lokasi manajemen, konsultan, supplier, dan lain-lain.
  • Investasi dan biaya operasional untuk tahun pertama sekitar Rp.150.000,- s/d 300.000,- per meter persegi bahkan bisa lebih besar.
  • Hasil keuntungan bisa mencapai 50 s.d 150 % dari biaya produksi  yang dikeluarkan dalam setiap musim.


PERSEMAIAN
Dalam melakukan persemaian hampir sama dengan komoditi lainnya, tomat cerry dengan sistem hidroponikpun dilakukan pembibitan terlebih dahulu. Periode pembibitan merupakan awal dari sistem bercocok tanam yang sangat penting karena akan menentukan berhasil tidaknya tanaman pada masa produksi.

A.   Persiapan
Sarana, alat dan bahan yang harus dipersiapkan adalah Green house, Nursery, Tray semai/wadah, Benih (contoh benih tomay cerry yang ada), Media semai (Rockwool-Grodan, arang sekam(Sekam bakar), pasir, dll), Thermometer dan Hygrometer, Pinset, Ruang semai dan Alat semprot (hand sprayer).
bbppl-tomat cherry2.jpgbbppl-tomat cherry3.jpgbbppl-tomat cherry4.jpgbbppl-tomat cherry5.jpg


B. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam  budidaya tomat cerry, diantaranya; 1) kontruksi dari Green house harus disesuaikan dengan ketinggian tempat, 2) persemaian/pembibitan antara lain Kualitas benih, Jenis media yang digunakan, 3) Suhu dan Kelembapan, intensitas cahaya dan 4) Teknis pembibitan.



C. Teknis Pembibitan
  1. Benih terlebih dahulu direndam dengan air hangat kuku selama � 30 menit, sambil menunggu kita bisa menyiapkan media semai yang akan digunakan.
  2. Basahi media dengan air bersih dan pastikan media basah sampai merata dan biarkan sesaat agar air siraman yang berlebihan menetes. 
  3. Buat lubang kecil pada rockwool-Grodan (apabila menggunakan Rockwool) atau garitan kecil yang saling berpotongan pada Sekam (apabila menggunakan sekam bakar) sehingga membentuk bujur sangkar dengan jarak � 2 Cm. 
  4. Letakkan benih satu persatu pada setiap lubang dengan posisi calon lembaga (titik tumbuh menghadap kebawah � 0,5 Cm dengan menggunakan Pinset, setelah semua benih disemai kemudian tutup dengan plastik mulsa. 
  5. Benih akan berkecambah dalam waktu � 4 - 7 hari, Plastik mulsa dibuka kemudian bibit dipindahkan ke tempat yang ada sinar dengan tetap menjaga suhu dan kelembaban. 
  6. Bibit dengan koteledon tumbuh sempurna, dipindahkan kepolybag 15 x 15 Cm yang telah dibasihi dengan larutan nutrisi dengan EC. 1,5 mS/Cm dan pH. 5.5. 
  7. Pemeliharaan dipersemaian/pembibitan meliputi Penyiraman,1-2 kali sehari (tergantung Cuaca, Fase pertumbuhan bibit, dan media yang digunakan), Pengendalian hama dan penyakit selama di nursery dan yang tak kalah pentingnya adalah pengaturan kembali jarak antar tanam agar daun tanaman tidak saling menutupi. 
  8. Bibit siap tanam ke greenhouse produksi setelah berumur � 21 hari di polybag atau sudah berdaun � 5 hilai.
PERSIAPAN TANAM DAN TRANSPLANTING
Setelah bibit siap untuk dipindahkan ke greenhouse ada beberapa hal yang harus dilakukan/dipersiapkan sebelum transplanting:
A.  STERILISASI GREENHOUSE 
Sterilisasi dilakukan dengan tujuan untuk membersihkan seluruh greenhouse dari mikroorgnisme (telur/larva, virus, bbppl-tomat cherry25.jpgbakteri dan fungi) yang dapat merugikan tanaman. Ada beberapa bahan yang sering digunakan dalam sterilisasi antara lain lysol, formalin dan beberapa jenis pestisida, yang dalam penggunaannya biasa dilakukan dengan cara:
  • Formalin 5% disemprotkan ke seluruh bagian greenhouse dengan konsentrasi 5 cc/liter air
  • Dalam waktu �4-5 hari setelah penyemprotan formalin disusul dengan penyemprotan pestisida (insektisida dan fungisida) dan diulang sampai 2-3 kali.
  • Sehari sebelum media tanam ditata, greenhouse disemprot dengan larutan lysol dengan konsentrasi 3-5 cc/ liter air.
  • Instalasi bak desinfektan kaki supaya penyakit tidak bisa dibawa ke dalam screenhouse.
B.  PERSIAPAN TANAM
  • Sebelum media ditempatkan, terlebih dahulu media dimasukkan kedalam polybag atau plastik slab atau pot.
  • Bila menggunakan plastik slab, ukuran yang biasa digunakan adalah 100 x 25 cm dan jika menggunakan polybag, ukurannya 35 x 40 cm
  • Media yang biasa digunakan adalah sekam bakar, rockwool-grodan atau cocopeat.
  • Kemudian media tersebut ditata didalam screen house sesuai dengan jarak tanam yang diinginkan (pada umumnya menggunakan jarak tanaman  antar bedengan � 100 cm dan antar tanaman � 50 cm).
  • Buat lubang tanam dengan diameter � 15 cm pada permukaan slab (jika menggunakan sistem slab) apabila menggunakan polybag buatlah lubang tanam sesuai dengan besarnya polybag yang digunakan untuk pemeliharaan dinursery.
  • Media dibasahi dengan larutan nutrisi/pupuk dengan EC 1,5 dan pH 5,5 sampai benar-benar basah/jenuh.
  • Tahap selanjutnya bibit siap untuk ditransplanting ke screen house. Sebelum bibit ditempatkan bagian bawah polybag digunting dengan hati-hati supaya akar bibti tidak putus/rusak, kemudian bibit ditempatkan pada lubang tanam yang telah dipersiapkan.
  • Untuk menghindari terjadi kelebihan air siraman dan tumpukan garam-garam dimedia, satu hari setelah transplanting lubang draenase dibuat pada bagian bawah slab/polybag.
 bbppl-tomat cherry21.jpgbbppl-tomat cherry22.jpgbbppl-tomat cherry19.jpgbbppl-tomat cherry23.jpg
 
C. PEMELIHARAAN
   
        1.  Penyiraman dan Pemupukan (Fertigasi)bbppl-tomat cherry26.jpg
Pemupukan dan Penyiraman (fertigasi) pada budidaya tomat sistem hidroponik umumnya dilakukan secara bersamaan. Teknis fertigasi bisa dilakukan dengan manual atau sistem irigasi tetes (Drip irrigation system), tapi yang terbaik untuk fertigasi adalah dengan sistem irigasi tetes yang berkualitas baik dengan demikian fertigasi bisa merata, tenaga kerja tidak terlalu banyak, menghemat waktu (dalam waktu singkat bisa menyiram tanaman dalam jumlah yang banyak).
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
  • Kualitas air (sumber air/sumur/mata air), harus bersih dan bebas dari penyakit/kimia
  • Kualitas pupuk/nutrisi (komposisi hara harus sesuai dengan kebutuhan tanaman, pupuk yang dipakai mempunyai kemampuan larut 100 %) 
  • Waktu, volume dan frekuensi fertigasi
  • Jenis media yang digunakan
             Teknis Fertigasi
  • Frekuensi dan volume siram harus disesuaikan dengan kondisi cuaca, jenis dan umur tanaman, fase pertumbuhan tanaman dan jenis media yang digunakan. Cuaca mendung atau hujan (evaporasi kurang) volume dan frekuensi penyiraman dikurangi karena efek terhadap media menjadi terlalu basah sehingga akar tidak bisa tumbuh dengan baik. kondisi yang diinginkan tanaman adalah berimbang antara air, udara, pupuk dan media tanam. Sebaliknya kalau cuaca panas (evaporasi naik) fertigasi harus lebih sering dan volumenya lebih banyak.
  • Nilai EC (jumlah pupuk yang larut dalam air) dan nilai pH (tingkat keasaman) suatu larutan sangatlah penting sebab akan menunjukkan berapa banyak unsur hara yang tersedia  bagi tanaman. Sebab tidak ada satu situasi yang sama (beda daerah, iklim, beda media, beda varietas dll) jumlah dan frekuensi tidak bisa distandarkan /disamakan. Untuk setiap situasi dan kondisi yang berbeda harus kita cari cara yang optimal untuk tanaman.
  • Tingkat kepekatan (EC) yang diberikan untuk tanaman harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi. pH didalam media yang bagus kurang lebih 5,2 sebab dengan tingkat pH tersebut semua unsur hara tersedia didalam air/media bisa diserap oleh tanaman.
  • Satu hal yang tak kalah penting adalah pencatatan mengenai waktu siram, volume siram, EC/pH in, EC/pH out, suhu, RH dan kondisi cuaca. Hal ini penting sebab dari data tersebut bisa membantu dalam mengambil suatu keputusan untuk merubah atau tidak sistem yang sudah berlangsung sebelumnya.
    bbppl-tomat cherry15.jpg

       2.   Pewiwilan
Pewiwilan adalah membuang baik tunas maupun daun yang sudah tua bertujuan agar nutrisi yang diserap oleh tanaman terpusat pada batang utama sehingga akan menghasilkan kualitas buah yang baik.

       3.   Pengendalian Hama dan Penyakit
Monitoring terhadap serangan hama dan penyakit menjadi penting sebab akan diketahui 
  • Serangan apa yang terjadi
  • Berapa berat serangan
  • Tindakan apa yang akan dilakukan
  • Kapan akan dilakukan pengendalian 

Pengalaman dari beberapa petani terakhir ada beberapa hama dan penyakit yang sering menyerang bbppl-tomat cherry14.jpgseperti: Kutu kebul (white play), ulat buah, virus, layu fusarium, layu bakteri, powdery meldew, busuk daun, penyakit fisiologis (defesiensi unsur hara) dan sebagainya.

Pencegahan dan Pengendalian dapat dilakukan dengan cara:
  • Menjaga kebersihan, membuang sisa tanaman/gulma jauh dari lokasi screenhouse/masuk bak sampah dan dibakar.
  • Sterilisasi screenhouse (gunakan lysol,formalin dan pestisida) ini harus dilakukan setiap awal musim tanam/sebelum tanam dimmulai.
  • Memasang bak disenfeksi kaki untuk mencegah masuknya telur/larva hama dan patogen penyakit bbppl-tomat cherry09.jpgyang terbawa oleh alas kaki.
  • Menggunakan varietas yang resisten
  • Tanaman yang terserang penyakit (virus, bakteri) di masukkan kekantong/karung plastik lalu buang jauh dari lokasi greenhouse/dibakar.
  • Biologis, dengan memanfaatkan musuh alami (predator), tapi cara ini diIndonesia masih jarang dilakukan.
  • Kimiawi (pestisida), ini akan menjadi bagus jika penggunaannya tepat dalam pemilihan jenis, konsentrasi dan volume semprot. Disamping itu bisa mempunyai epek kurang baik kalau dalam penggunaannya salah. Untuk menghindari terjadinya kesalahan, bbppl-tomat cherry16.jpgmemerlukan pengetahuan teknis dan alat (nozle) kualitas tinggi.
  • Lakukan pengendalian bersama-sama dengan kebun disekitar (kebun tetangga) supaya pengendalian hama dan penyakit mungkin akan lebih efektif

Satu hal perlu diperhatikan pengaruh pestisida terhadap kesehatan petani, konsumen, dan lingkungan. Untuk menghindari hal tersebut harus menggunakan pengaman seperti jas/pakain semprot, sarung tangan, masker, kacamata dan pengaman lainnya.

PEMANENAN Tomat cerry bisa si panen  setelah berumur 2,5 bulan setelah tanaman atau buahnya sudah kelihatan � bagian berwarna merah, dan panen selanjutnya dilakukan setiap 2 hari sekali sampai dengan usia 4 bulan setelah tanam.

bbppl-tomat cherry11.jpgbbppl-tomat cherry10.jpgbbppl-tomat cherry24.jpgbbppl-tomat cherry27.jpg 

Untuk pemesanan, silahkan hubungi Distributor Resmi NASA :
RIZKI AULIA
- 085260699210
- Pin BB 7613F3D3
(gratis ongkos kirim Wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar!)
 

Minggu, 09 Februari 2014

Tehnik Budidaya Cabe Merah


A. PENDAHULUAN
Cabai dapat ditanam di dataran tinggi maupun rendah, pH 5-6. Bertanam cabai dihadapkan dengan berbagai masalah (resiko), diantaranya, teknis budidaya, kekurangan unsur, serangan hama dan penyakit, dll.
PT. Natural Nusantara ( NASA ) berupaya membantu penyelesaian masalah tersebut, agar terjadi peningkatan produksi cabai secara kuantitas, kualitas dan kelestarian ( K-3 ), sehingga petani dapat berkompetisi di era pasar bebas.

B. FASE PRATANAM
1. Pengolahan Lahan
  • Tebarkan pupuk kandang dosis 0,5 -1 ton/ 1000 m2
  • Diluku kemudian digaru (biarkan + 1 minggu)
  • Diberi Dolomit sebanyak 0,25 ton / 1000 m2
  • Dibuat bedengan lebar 100 cm dan parit selebar 80 cm
  • Siramkan SUPER NASA (1 bt) / NASA(1-2 bt)
  • Super Nasa : 1 btl dilarutkan dalam 3 liter air (jadi larutan induk). Setiap 50 lt air tambahkan 200 cc larutan induk atau 1 gembor ( + 10 liter ) diberi 1 sendok makan peres SUPER NASA dan siramkan ke bedengan + 5-10 m.
  • POC NASA : 1 gembor ( + 10 liter ) diberi 2-4 tutup NASA dan siramkan ke bedengan sepanjang + 5 - 10 meter.
  • Campurkan GLIO 100 - 200 gr ( 1 - 2 bungkus ) dengan 50 - 100 kg pupuk kandang, biarkan 1 minggu dan sebarkan ke bedengan.
  • Bedengan ditutup mulsa plastik dan dilubangi, jarak tanam 60 cm x 70 cm pola zig zag ( biarkan + 1 - 2 minggu ).

2. Benih
  • Kebutuhan per 1000 m2 1 - 1,25 sachet Natural CK -10 atau CK-11 dan Natural CS-20, CB-30
  • Biji direndam dengan POC NASA dosis 0,5 - 1 tutup / liter air hangat kemudian diperam semalam.
C. FASE PERSEMAIAN ( 0-30 HARI)
    1. Persiapan Persemaian
  • Arah persemaian menghadap ke timur dengan naungan atap plastik atau rumbia.
  • Media tumbuh dari campuran tanah dan pupuk kandang atau kompos yang telah disaring, perbandingan 3 : 1. Pupuk kandang sebelum dipakai dicampur dengan GLIO 100 gr dalam 25-50 kg pupuk kandang dan didiamkan selama + 1 minggu. Media dimasukkan polibag bibit ukuran 4 x 6 cm atau contong daun pisang.
2. Penyemaian
  • Biji cabai diletakkan satu per satu tiap polibag, lalu ditutup selapis tanah + pupuk kandang matang yang telah disaring
  • Semprot POC NASA dosis 1-2 ttp/tangki umur 10, 17 HSS
  • Penyiraman dilakukan setiap hari pada pagi atau sore hari untuk menjaga kelembaban
3. Pengamatan Hama & Penyakit
a. Penyakit
  • Rebah semai (dumping off), gejalanya tanaman terkulai karena batang busuk , disebabkan oleh cendawan Phytium sp. & Rhizoctonia sp. Cara pengendalian: tanaman yg terserang dibuang bersama dengan tanah, mengatur kelembaban dengan mengurangi naungan dan penyiraman, jika serangan tinggi siram GLIO 1 sendok makan (± 10 gr) per 10 liter air.

  • Embun bulu, ditandai adanya bercak klorosis dengan permukaan berbulu pada daun atau kotil yg disebabkan cendawan Peronospora parasitica. Cara mengatasi seperti penyakit rebah semai.

  • Kelompok Virus, gejalanya pertumbuhan bibit terhambat dan warna daun mosaik atau pucat. Gejala timbul lebih jelas setelah tanaman berumur lebih dari 2 minggu. Cara mengatasi; bibit terserang dicabut dan dibakar, semprot vektor virus dengan BVR atau PESTONA.

b. H a m a
  • Kutu Daun Persik (Aphid sp.), Perhatikan permukaan daun bagian bawah atau lipatan pucuk daun, biasanya kutu daun persik bersembunyi di bawah daun. Pijit dengan jari koloni kutu yg ditemukan, semprot dengan BVR atau PESTONA.

  • Hama Thrip parvispinus, gejala serangan daun berkerut dan bercak klorosis karena cairan daun diisap, lapisan bawah daun berwarna keperak-perakan atau seperti tembaga. Biasanya koloni berkeliaran di bawah daun. Pengamatan pada pagi atau sore hari karena hama akan keluar pada waktu teduh. Serangan parah semprot dengan BVR atau PESTONA untuk mengurangi penyebaran.

  • Hama Tungau (Polyphagotarsonemus latus). Gejala serangan daun berwarna kuning kecoklatan menggulung terpuntir ke bagian bawah sepanjang tulang daun. Pucuk menebal dan berguguran sehingga tinggal batang dan cabang. Perhatikan daun muda, bila menggulung dan mengeras itu tandanya terserang tungau. Cara mengatasi seperti pada Aphis dan Thrip
D. FASE TANAM
1. Pemilihan Bibit
  • Pilih bibit seragam, sehat, kuat dan tumbuh mulus
  • Bibit memiliki 5-6 helai daun (umur 21 - 30 hari)
2. Cara Tanam
  • Waktu tanam pagi atau sore hari , bila panas terik ditunda.
  • Plastik polibag dilepas
  • Setelah penanaman selesai, tanaman langsung disiram /disemprot POC NASA 3-4 tutup/ tangki.
3. Pengamatan Hama
  • Ulat Tanah ( Agrotis ipsilon ), aktif malam hari untuk kopulasi, makan dan bertelur. Ulat makan tanaman muda dengan jalan memotong batang atau tangkai daun. Siang hari sembunyi dalam tanah disekitar tanaman terserang. Setiap ulat yang ditemukan dikumpulkan lalu dibunuh, serangan berat semprot dengan PESTONA atau VIREXI
  • Ulat Grayak ( Spodoptera litura & S. exigua ). Ciri ulat yang baru menetas / masih kecil berwarna hijau dengan bintik hitam di kedua sisi dari perut/badan ulat, terdapat bercak segitiga pada bagian punggungnya (seperti bulan sabit). Gejala serangan, larva memakan permukaan bawah daun dan daging buah dengan kerusakan berupa bintil-bintil atau lubang-lubang besar. Serangan parah, daun cabai gundul sehingga tinggal ranting-rantingnya saja. Telur dikumpulkan lalu dimusnahkan, menyiangi rumput di sekitar tanaman yang digunakan untuk persembunyian. Semprot dengan VITURA, VIREXI atau PESTONA.
  • Bekicot/siput. Memakan tanaman, terutama menyerang malam hari. Dicari di sekitar pertanaman ( kadang di bawah mulsa) dan buang ke luar areal.
E. FASE PENGELOLAAN TANAMAN (7-70 HST)
  1. Penyiraman dapat dilakukan dengan pengocoran tiap tanaman atau penggenangan (dilep) jika dirasa kering.
  2. Pemupukan lewat pengocoran dilakukan seminggu sekali tiap lubang. Pupuk kocoran merupakan perbandingan campuran pupuk makro Urea : SP 36 : KCl : NASA = (250 : 250 : 250) gr dalam 50 liter ( 1 tong kecil) larutan. Diberikan umur 1 - 4 minggu dosis 250 cc/lubang, sedang umur 5-12 minggu dengan perbandingan pupuk makro Urea : TSP : KCl : NASA = (500 : 250 : 250) gr dalam 50 liter air, dengan dosis 500 cc/lubang.
Kebutuhan total pupuk makro 1000 m2 :

Jenis Pupuk      1 - 4 minggu ( kg )       5 - 12 minggu ( kg )
Urea                            7                            56
SP-36                          7                            28
KCL                             7                            28

Catatan :
  1. Umur 1 - 4 mg 4 kali aplikasi (± 7 tong/ aplikasi)
  2. Umur 5-12 mg 8 kali aplikasi (± 14 tong/aplikasi)
  3. Penyemprotan POC NASA ke tanaman dengan dosis 3-5 tutup / tangki pada umur 10, 20, kemudian pada umur 30, 40 dan 50 HST POC NASA + Hormonik dosis 1-2 tutup/tangki.
  4. Perempelan, sisakan 2-3 cabang utama / produksi mulai umur 15 - 30 hr.
  5. Pengamatan Hama dan Penyakit
  • Spodoptera litura/ Ulat grayak Lihat depan.

  • Kutu - kutuan ( Aphis, Thrips, Tungau ), lihat fase persemaian.

  • Penyakit Layu, disebabkan beberapa jamur antara lain Fusarium, Phytium dan Rhizoctonia. Gejala serangan tanaman layu secara tiba-tiba, mengering dan gugur daun. Tanaman layu dimusnahkan dan untuk mengurangi penyebaran, sebarkan GLIO

  • Penyakit Bercak Daun, Cercospora capsici. Jamur ini menyerang pada musim hujan diawali pada daun tua bagian bawah. Gejala serangan berupa bercak dalam berbagai ukuran dengan bagian tengah berwarna abu-abu atau putih, kadang bagian tengah ini sobek atau berlubang. Daun menguning sebelum waktunya dan gugur, tinggal buah dan ranting saja. Akibatnya buah menjadi rusak karena terbakar sinar matahari. Pengamatan pada daun tua.

  • Lalat Buah (Dacus dorsalis), Gejala serangan buah yang telah berisi belatung akan menjadi keropos karena isinya dimakan, buah sering gugur muda atau berubah bentuknya. Lubang buah memungkinkan bakteri pembusuk mudah masuk sehingga buah busuk basah. Sebagai vektor Antraknose. Pengamatan ditujukan pada buah cabai busuk, kumpulkan dan musnahkan. Lalat buah dipantau dengan perangkap berbahan aktif Metil Eugenol 40 buah / ha

  • Penyakit Busuk Buah Antraknosa (Colletotrichum gloeosporioides), gejala serangan mula-mula bercak atau totol-totol pada buah yang membusuk melebar dan berkembang menjadi warna orange, abu-abu atau hitam. Bagian tengah bercak terlihat garis-garis melingkar penuh titik spora berwarna hitam. Serangan berat menyebabkan seluruh bagian buah mengering. Pengamatan dilakukan pada buah merah dan hijau tua. Buah terserang dikumpulkan dan dimusnahkan pada waktu panen dipisahkan. Serangan berat sebari dengan GLIO di bawah tanaman.
F. FASE PANEN DAN PASCA PANEN
1. Pemanenan
  • Panen pertama sekitar umur 60-75 hari
  • Panen kedua dan seterusnya 2-3 hari dengan jumlah panen bisa mencapai 30-40 kali atau lebih tergantung ketinggian tempat dan cara budidayanya
  • Setelah pemetikan ke-3 disemprot dengan POC NASA + Hormonik dan dipupuk dengan perbandingan seperti diatas, dosis 500 cc/ph
2. Cara panen :
  • Buah dipanen tidak terlalu tua (kemasakan 80-90%)
  • Pemanenan yang baik pagi hari setelah embun kering
  • Penyortiran dilakukan sejak di lahan
  • Simpan ditempat yang teduh
3. Pengamatan Hama & Penyakit
  • Kumpulkan dan musnahkan buah yang busuk / rusak

Sabtu, 08 Februari 2014

Dosis dan Cara Pemakaian Produk PT. NASA

Berikut ini saya akan menuliskan dosis dan cara pakai beberapa produk PT. Natural Nusantara (NASA). Dosis dan cara pakai beberapa produk yang saya tulis di Distributor Resmi PT. Nasa ini merupakan rekomendasi langsung dari PT. Natural Nusantara (NASA).

Pupuk Organik Cair (POC NASA)
       Kandungan :
N 0.12%, P2O5 0.03%, K 0.31%, Ca 60.40 ppm, S 0.12%, Mg 16.88 ppm, Cl 0.29%, Mn 2.46 ppm, Fe 12.89 ppm, Cu <0.03 ppm, Zn 4.71 ppm, Na 0.15%, B 60.84 ppm, Si 0.01%, Co <0.05 ppm, Al 6.38 ppm, NaCl 0.98%, Se 0.11 ppm, As 0.11 ppm, Cr <0.06 ppm, Mo <0.2 ppm, V <0.04 ppm, SO4 0.35%, C/N ratio 0.86%, ph 7.5, Lemak 0.44%, Protein 0.72%

       Kandungan Lain :
Asam-asam organik (Humat 0,01%, Vulvat, dll)
Zat Perangsang Tumbuh : Auksin, Giberelin, Sitokinin.





Tambahan : Jika digunakan bersama POC NASA maka POP SUPERNASA hanya diberikan (disiramkan) sekali sebelum tanam sebagai pupuk dasar.





CARA PENGGUNAAN :
  1. Larutkan pupuk dalam air secukupnya.
  2. Siramkan ke sekeliling batang tanaman.
  3. Pemupukan dilakukan 2 - 4 bulan sekali.
  4. Pada musim kemarau pohon disiram air 2 - 4 kali (interval 1 minggu sekali) semenjak satu minggu setelah aplikasi Power Nutrition.
  5. Pupuk makro (N, P dan K) dapat dikurangi 75% - 90%





POWER NUTRITION (Khusus Buah)
CARA PENGGUNAAN :
  1. Larutkan pupuk dalam air secukupnya.
  2. Siramkan ke sekeliling batang tanaman.
  3. Pemupukan dilakukan 2 - 4 bulan sekali.
  4. Pada musim kemarau pohon disiram air 2 - 4 kali (interval 1 minggu sekali) semenjak satu minggu setelah aplikasi Power Nutrition.
  5. Pupuk makro (N, P dan K) dapat dikurangi 75% - 90%

KANDUNGAN UNSUR :
N 2,04%; P2O5 1,28%; K2O 0,39%; Ca 0,55%; S 0,81%; Cl 8,30%; Mg 0,40%; Mn 0,06 ppm; Fe 0,72%;Cu 0,02 ppm; Zn 0,01 ppm; Na 1,01%; B 8,59%; Si 9,94%; Al 0,40 ppm; NaCl 0,61%; SO4 2,44%; C/N ratio 5,23%; pH 8,81; Lemak 0,28%; Protein 12,75%;Karbohidrat 1,52%; Asam Humat 3,45%.

Diameter Batang : 2 - 5 cm dosis 20 gram, 5 - 10 cm dosis 50 gram,  10 - 30 cm dosis 100 gram, > 30 cm dosis 250 gram.
Catatan : 1 sdm = + 7,5 gram 







HORMONIK
CARA PAKAI :
  1. Dosis : 1 - 2 cc HORMONIK per 1 liter air. 
  2. Penggunaan lebih optimal jika dicampur dengan POC NASA ( dosis 1 ttp HORMONIK + + 3 ttp POC NASA ) per tangki.
  3. Penggunaan dengan cara disemprotkan terutama pada daun tanaman hingga merata.
  4. Tanaman semusim : mulai pertengahan usia tanaman hingga menjelang reproduksi, yaitu sebelum berbunga/ berumbi (3-6 kali semprot). Penggunaan semenjak awal tanam lebih baik.
  5. Tanaman tahunan : 2-4 bulan sebelum berbunga/berbuah ( 3-6 kali semprot).
  6. Unggas : 1 botol (500 cc) POC NASA / VITERNA Plus + 1 - 2 tutup HORMONIK, kemudian 1-2 cc campuran POC NASA/VITERNA Plus + HORMONIK dilarutkan dalam 1 liter air minum diberikan ke unggas (ayam) setiap hari satu kali.
Catatan :
HORMONIK akan lebih efektif jika pemakaiannya dicampur dengan POC NASA dengan dosis ± 1 tutup HORMONIK, ± 4 tutup POC NASAper tangki.






    Rabu, 05 Februari 2014

    Pupuk Organik Serbuk (GREENSTAR)

     
    Pupuk Organik Serbuk, Terobosan Terbaru Inovasi & Teknologi Organik. Pupuk ini dapat diaplikasiakan kepada semua jenis tanaman.

    GREENSTAR merupakan pupuk organik yang murni dibuat dari bahan-bahan organik dengan fungsi multiguna. Kandungan unsur hara yang terkandung di dalalmnya, baik unsur makro maupun mikro sangat berperan dalam perkembangan tanaman. Dengan fungsi utama meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi tanaman serta kelestarian lingkungan/tanah (aspek K-3).
    GREENSTAR dapat diaplikasikan untuk tanaman semusim, buah/tahunan, tanaman hias maupun untuk pembibitan.
    GREENSTAR juga mengandung hormon/Zat Pengatur Tumbuh (Giberelin, Sitokinin, Auksin) yang sangat diperlukan oleh tanaman. Dengan penggunaan GREENSTAR, pupuk makro (NPK) bisa dikurangi ± 25%.

    Dengan kemasan yang unik dan sangat berbeda dengan produk-produk pupuk terutama pupuk organik yang ada di pasaran serta jauh dari gambaran para pengguna pupuk pada umumnya semakin memperjelas keseriusan kami dalam menghasilkan suatu produk, tidak hanya fungsi tetapi tampilan juga kami perhatikan. Dengan bentuknya yang sederhana, kecil, ringan dan praktis semakin mempermudah dalam aplikasi di lapangan di samping cara aplikasi yang juga sangat mudah dan cepat. GREENSTAR dikemas dalam bentuk sachet (20gr). 1 dos berisi 3 sachet yang disesuaikan dengan dosis sekali aplikasi untuk luas lahan 1000 m2.

    GREENSTAR dibuat dengan pengawasan yang teliti sehingga produk ini sangat aman untuk lingkungan, bebas logam berat (Ph, Cd, Hg. As), bebas mikroba E-coli, salmonela serta bebas dari bahan ikutan / pengotor.

    Greenstar, isi : 3 sachet @ 20 gram
    Untuk Harga dan Pemesanan silahkan hubungi saya. Distributor NASA :
     RIZKI AULIA
    - 085260699210
    - Pin BB 7613F3D3
    (gratis ongkos kirim Wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar!)

    Natural Royal Honey NASA



    Natural Royal Honey merupakan madu murni yang dihasilkan secara alami oleh lebah dari Nektar serta diperkaya dengan Royal Jelly dan Bee Pollen.

    Natural Royal Honey diproduksi dari ektraksi sarang lebah dan merupakan suplemen yang mempunyai kandungan nutrisi lengkap, yakni mengandung karbohidrat, asam amino, vitamin, mineral, hormon, asam organik, senyawa anti mikroba, anti bakteri, anti radang, antioksidan, dan senyawa-senyawa lain yang bekerja secara sinergis untuk menciptakan keseimbangan nutrisi dalam tubuh.

    Natural Royal Honey juga mengandung 17.500 mg Beepollen serta diperkaya dengan 17.500 mg Royal Jelly segar yang sangat bermanfaat bagi kesehatan dan stamina.
    • Royal Jelly mengandung asam amino, hormon-hormon, vitamin B alami, vitamin C, asam panthotenat, asam folat dan berbagai macam mineral.
    • Beepollen Mengandung 18 Asam Amino, 12 Vitamin, 28 Mineral, 14 Asam Lemak Penting, Enzim, Koenzim, Karbohidrat & Protein.
    Panduan Madu Murni Plus Royal Jelly & Beepollen Menjadikan Natural Royal Honey Menyempurnakan Asupan Gizi Harian Sekaligus Sebagai "Investasi' Kesehatan Anda.

    Isi : 240 ml
    Harga : Rp.80.000,-
    Untuk pemesanan. Silahkan hubungi Distributor Resmi NASA :
    RIZKI AULIA
    - 085260699210
    - Pin BB 7613F3D3

    Selasa, 04 Februari 2014

    NASA R.O. Plus Bio Ceramic

    Pengolah Air Minum yang menghasilkan Air Minum Murni dan Sehat

    Mesin Air minum NASA Reverse Osmosis (NASA R.O.) merupakan mesin pengolah air langsung minum yang dapat membuang polutan-polutan di dalam air PAM atau air sumur  seperti logam-logam berat, pestisida, racun-racun, zat kimia, partikel-partikel radio aktif, bakteri, virus, garam, endapan, dan sebagainya. Meminum air yang kurang bersih tidak akan berpengaruh dalam jangka pendek, namun dalam jangkam panjang lambat laun akan membuat organ-organ tubuh kita menjadi rusak dan seringkali berakibat fatal dan terlambat.

    Air minum yang dihasilkan oleh NASA R.O. ini adalah air murni dan sehat sehingga tidak perlu dimasak lagi. Air yang bersih dan sehat jelas akan memperbaiki system kekebalan tubuh kita karena didalamnya tidak ada lagi zat-zat yang berbahaya termasuk virus atau bakteri, ataupun bekas-bekasnya.

    Dengan air murni ini darah didalam tubuh kita dapat mengalir dengan baik dan mengedarkan sari-sari makanan ke seluruh tubuh sekaligus membuang zat-zat yang tidak berguna dan membuangnya lewat kulit dan  ginjal, sehingga mesin ini disebut “GINJAL ke-3” ketiga yang ada di luar kulit tubuh kita, mengingat cara kerjanya yang hampir sama.

    R.O ini mengolah air dalam 5 tahapan proses sebagai-berikut :
    Dari depan ada 3 filter penyaringan secara melintang yaitu filter berwarna putih yang merupakan penyaringan air dalam 3 tahap pertama sebelum diproses pada tahap selanjutnya (Reverse Osmosis) sebagai-berikut :

    1. Sediment Filter (in line)
    Tahap pertama ini menyaring air langsung dari kran air PAM/Sumur terhadap partikel-partikel yang ada seperti debu, pasir, rambut, atau endapan lainnya secara fisika. Pada umumnya umur dari filter ini adalah 6-12 bulan bergantung pada kondisi kekeruhan air yang akan disaring.

    2.Carbon Active Filter (in line)
    Tahap 2 ini menyaring air sebagai kelanjutan tahap 1 untuk membuang zat-zat kimia yang ada di dalam air seperti detergent, kaporit/klorin, Trikloromentana dan sebagainya. Pada umumnya umur dari filter ini adalah 6-12 bulan bergantung pada kondisi airnya.

    3.Carbon Block Filter (in line)
    Tahap ketiga ini menyaring air sebagai kelanjutan tahap kedua untuk membuang zat-zat kimia dan racun yang ada di dalam air secara lebih intensif seperti kaporit/klorin , detergen, trihalometan dsb. Pada umumnya umur dari filter ini adalah 6-12 bulan bergantung pada kondisi airnya.

    Jika air PAM/Sumur yang akan disaring cukup keruh/diatas 300 ppm, maka disarankan menggunakan filter tambahan atau disebut pre filter yang dipasang sebelum masuk ke mesin ini. Dengan demikian air yang masuk akan lebih bersih sehingga membran pada tahap 4 akan lebih awet.

    4. Membran Semi Permeable (Tabung Melintang)
    Tahap 4 ini berbeda dengan tahap-tahap sebelumnya yaitu memiliki 2 saluran keluar yaitu saluran air murni dan saluran air bersih. tidak semua partikel-partikel di dalam air bersih dapat melewati membrane yang pori-porinya sangat kecil yaitu sebesar 0,0001 mikron atau sebesar rambut dibagi sejuta sehingga diperlukan tekanan dari pompa booster. Akhirnya hanya air murni yang dapat keluar dari membrane tersebut.

    Saluran air bersih yang dibuang tidak boleh tersumbat karena menimbulkan tekanan yang sangat besar pada membrane.

    Jika diteruskan, maka membrane akan mengalami kerusakan. Air bersih yang dibuang umumnya lebih banyak dari air murni, Pada umumnya umur membrane adalah 2-6 tahun bergantung pada penggunaan dan kondisi air. Air bersih yang dibuang secara visual tetap bersih dan bening, namun PPM (partikel per micron) cukup tinggi (misalnya 250), sedangkan air murni akan mempunyai PPM maksimal 20.

    Jika diperhatikan, maka air bersih yang dihasilkan oleh membrane ini mempunyai 2 saluran parallel yaitu yang menuju tangki penyimpanan dan satu lagi menuju ke tahap 5 (Post Carbon). Pada saat kran air murni ditutup, maka proses penyaringan akan tetap berlangsung sampai tangki penyimpanan penuh. Penempatan post carbon filter pada tahap akhir akan memberikan air bersih yang tidak berbau dan siap untuk diminum.

    5.Post carbon filter (Tabung melintang dekat membrane)
    Step terakhir berfungsi untuk membuang rasa dan bau serta Menghambat pertumbuhan micro-organisme didalam air yang dihasilkan.

    Info lebih detail tentang NASA R.O. bisa dilihat di VCD dan Buku Panduan NASA R.O.

    Untuk Harga dan Pemesanan silahkan hubungi saya. Distributor NASA :

    - 085260699210
    - Pin BB 7613F3D3

    (gratis ongkos kirim Wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar!)

    Minggu, 02 Februari 2014

    TANGGUH Pupuk Hayati Plus Dekomposer


    TANGGUH Pupuk Hayati Plus Dekomposer adalah produk terbaru dari PT. Natural Nusantara (NASA) yang sangat ditunggu-tunggu para konsumen dan distributor NASA. TANGGUH Pupuk Hayati Plus Dekomposer terbuat dari bahan bahan organik ramah terhadap lingkungan yang berfungsi : 
    1. Mikrobia merombak bahan-bahan organik
    2. Mikrobia penambat Nitrogen (N)
    3. Mikrobia pelarut Phospat (P)
    4. Mikrobia penghasil fitohormon
    5. Penyedia unsur - unsur essensial tanaman (makro mikro)
    Manfaat TANGGUH Pupuk Hayati Plus Dekomposer :
    • TANGGUH dapat mempercepat proses dekomposisi / perombakan bahan organik menjadi tersedia untuk diserap oleh tanaman.
    • TANGGUH berguna sebagai bahan pembenah dan perbaikan tanah.
    • TANGGUH membantu menetralisir senyawa-senyawa berbahaya dan cepat mengurai pupuk-pupuk kimia yang ada di tanah.
    • TANGGUH dapat meningkatkan efektifitas penyerapan pupuk kimia.
    • TANGGUH mudah diaplikasikan di lapangan (lahan pertanian).

     Aplikasi TANGGUH Sebagai Dekomposer :
    • Sediakan bahan baku (jerami, kotoran hewan, seresah, tandan kosong kelapa sawit, sampah organik dll) yang akan di fermentasi.
    • Campurkan 1 liter TANGGUH dengan air secukupnya untuk 4-5 ton bahan yang akan difermentasi. Dapat ditambahkan molase / gula merah / gula pasir dan Urea 0.25 kg untuk mempercepat fermentasi.
    • Semprot / Siram sampai merata larutan pada bahan baku.
    • Aturlah tumpukan bahan yang telah diberi campuran TANGGUH dengan ketinggian tidak lebih dari 1 meter.
    • Tutup bahan yang telah tercampur TANGGUH, usahakan agar bahan terhindar dari hujan dan panas matahari secara langsung.
    • Lakukan pembalikan minimal 5-10 hari sekali.
    • Jaga kelembaban bahan, jangan terlalu kering atau terlalu basah. Dapat disemprotkan air secukupnya jika bahan terlalu kering.
    • Setelah 1-2 bulan bahan akan matang dengan ciri-ciri : meremah, suhu dingin, warna menjadi lebih gelap daripada bahan aslinya.

    Aplikasi TANGGUH Sebagai Pupuk Organik :
    Dosis pemakaian 3-7 liter/ha TANGGUH dengan konsentrasi semprot 100 cc/tangki (10 tutup/tangki) TANGGUH.

    Kandungan TANGGUH Pupuk Hayati Plus Dekomposer :

    Azotobacter sp        : 10 pangkat 6 cfu/ml
    Aspergillus sp          : 10 pangkat 5 cfu/ml
    Lactobacillus sp       : 10 pangkat 7 cfu/ml
    Streptomyces sp      : 10 pangkat 6 cfu/ml
    Tricoderma sp          : 10 pangkat 5 cfu/ml
    Saccharomyces sp  : 10 pangkat 7 cfu/ml
    Patogenisitas            : negatif

    Kandungan Unsur TANGGUH :

    N, P, K, C Organik, Zn, Cu, Mn, Co, Fe, S, Mg, Cl, Na, B, Si, 
    Al, Na, Cl, Se, Cr, Mo, V, So4, Humat - Vulfat.

    TANGGUH Pupuk Hayati Plus Dekomposer sangat baik bagi semua tanaman pangan, buah-buahan dan perkebunan. Sebagaimana Produk PT. Natural Nusantara (NASA) yang lain, TANGGUH Pupuk Hayati Plus Dekomposer juga telah memiliki standar spesifikasi K3 : Kualitas-Kuantitas-Kelestarian

    Ijin Dep. Perdagangan RI : SIUPL No. 47/PDN-2/SIUPL/PP/8/2007

    Isi : 500 ml
    Untuk Harga dan Pemesanan silahkan hubungi saya. Distributor NASA:
    RIZKI AULIA
    - 085260699210
    - Pin BB 7613F3D3

    (gratis ongkos kirim Wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar!)


    Sabtu, 01 Februari 2014

    Pupuk Organik Padat (POP) SUPERNASA

    FORMULA KHUSUS MURNI BAHAN-BAHAN ORGANIK UNTUK PUPUK DASAR / PENYIRAMAN TANAMAN


    Formula alami (organik) khusus untuk memperbaiki kerusakan tanah secara fisik (menggemburkan), secara khemis (menyediakan semua unsur hara essensialbagi tanaman) dan secara biologis (membantu perkembangan mikroorganisme tanah bermanfaat bagi tanaman). POP SUPERNASA dapat mengurangi jumlah penggunaan pupuk NPK kimia (urea, SP-36, dan KCl).


    Formula khusus tanaman yang dibuat murni dari bahan-bahan organik dengan fungsi :
    • Mengurangi jumlah penggunaan pupuk NPK kimia ( Urea, SP-36 dan KCl ) sebesar 25% s.d. 50% sehingga terjadi keseimbangan antara penggunaan pupuk kimia dan organik.
    • Ditujukan untuk memperbaiki lahan-lahan yang rusak karena POP SUPERNASA memiliki kandungan Humat dan Fulvat yang berangsur-angsur akan memperbaiki konsistensi (kegemburan) tanah yang keras membantu perkembangan mikroorganisme tanah yang bermanfaat bagi tanaman seperti cacing, mikroba alami setempat, dll.
    • Dapat digunakan untuk semua jenis tanaman pangan (padi, palawija, dll), horti (sayuran, buah, bunga) dan tahunan (coklat, kelapa sawit, karet, dll) POP SUPERNASA mengandung lengkap unsur hara/nutrisi makro dan mikro bagi tanaman.
    • Kandungan Hormon/Zat Pengatur Tumbuh (Auxin, Giberelin dan Sitokinin) akan mempercepat perkecambahan biji, pertumbuhan akar, fase vegetatif/pertumbuhan tanaman serta memperbanyak dan mengurangi kerontokan bunga dan buah.
    • Melarutkan sisa - sisa pupuk kimia dalam tanah, sehingga dapat dimanfaatkan tanaman kembali.
    POC NASA tersedia dalam kemasan 250gr, dan 3kg.
    Untuk Harga dan Pemesanan silahkan hubungi saya. Distributor NASA :
    RIZKI AULIA
    - 085260699210
    - Pin BB 7613F3D3
    gratis ongkos kirim Wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar!)