Sabtu, 03 Mei 2014

Natural GLIO

Pengendali Hama & Penyakit Tanaman

Natural GLIO  adalah  pengendali  penyakit alami yang berbahan aktif Gliocladium sp.  dan Trichodermasp. Yang merupakan suatu jenis cendawan (jamur multi seluler) yang dapat membantu petani menanggulangi beberapa penyakit tanaman. Fungsinya sebagai agensia antagonis (penghambatan) terhadap beberapa jenis penyakit tanaman. Gliocladium sp. sangat berperan dalam pengendalian biologis patogen-patogen penyebab penyakit yang merugikan dalam tanah. Mekanisme antagonis yang terjadi adalah sebagai berikut :
  • Menghancurkan patogen-patogen  penyebab penyakit dari luar (Inokulum)atau mematikan sumber berkembangnya penyakit.
  • Mencegah patogen-patogen  penyebab penyakit untuk membentuk koloni (menyatu) dan berkembang kembali dalam tanah.
  • Melindungi perkecambahan biji dan akar-akar tanaman dari infeksi penyebab penyakit patogen.
Natural GLIO merupakan produk pengendali hama & penyakit tanaman dari PT. Natural Nusantara yang mampu menghancurkan inokulum sumber infeksi penyakit tanaman, mencegah sumber infeksi penyakit menyebar kembali dengan kolonisasi tanah oleh Natural GLIO, mampu melindungi perkecambahan biji dan akar-akar tanaman dari sumber infeksi penyakit, aman terhadap lingkungan, manusia dan hewan, selaras dengan keseimbangan alam, mudah dan murah.

Natural GLIO bersifat Hiperparasit terhadap pathogen penyakit tanaman, sehingga terjadi persaingan tempat hidup dan nutrisi. Natural GLIO mengeluarkan zat antibiotik yaitu Gliovirin dan Viridin yang akan mematikan pathogen penyebab penyakit tanaman dan Natural GLIO ini akan berkembang terus mengkolonisasi melindungi tanaman dari gangguan pathogen.

Gliocladium sp.  dan Trichodermasp dapat mematikan, menghambat dan menghancurkan pertumbuhan cendawan patogen dalam tanah yang dapat menyerang tanaman (fungisidal dan fungistatik). Kemampuan ini disebabkan karena Gliocladium sp. mengeluarkan zat antibiotik gliovirin dan viridin.
- Gliovirin adalah senyawa yang menghambat pertumbuhan beberapa cendawan dan bakteri.
- Viridin dapat menghambat pertumbuhan cendawan.

Natural GLIO mengandung 1015 spora/gram Gliocladium sp.dan Trichodermas, sehingga sangat efektif untuk pengendalian penyakit. Natural GLIO dibuat dalam bentuk serbuk dengan tujuan :
  • Memudahkan pemakaian;
  • Tahan disimpan dalam waktu 3-5 tahun tanpa berkurang efektifitasnya.
APLIKASI PEMAKAIAN NATURAL GLIO :
Natural GLIO sebanyak 100 gr dapat dicampurkan ke dalam 25 kg pupuk kandang matang, kemudian disebarkan secara merata di lahan. Akan lebih balk apabila didiamkan selama 1minggu supaya populasi Natural GLIO berkembang lebih banyak. Aplikasi yang paling tepat adalah digunakan pada saat pemupukan dasar dengan pupuk kandang sebagai pengendalian secara preventif.
Catatan : Apabila tanaman sudah terserang penyakit maka Natural GLIO tetap dapat digunakan untuk melokalisir serangan.

Penyakit-penyakit yang dapat dikendalikan adalah penyakit yang terbawa biji atau terbawa tanah, contohnya penyakit Rebah Semai (DumpingOff) yang disebabkan oleh cendawan Pythiumsp. dan Rizoctonia sp. , Penyakit Layu pada lombok , kentang, tomat , tembakau dll. yang disebabkan oleh jamur Fusarium sp. dan bakteri Pseudomonas sp.

Natural GLIO tersedia dalam kemasan 100cc.
dengan harga Rp.  35.500,

Untuk Harga dan Pemesanan silahkan hubungi saya. Distributor NASA :
RIZKI AULIA
- 085260699210
- Pin BB 7613F3D3



 

Sabtu, 26 April 2014

Tehnik Budidaya Ikan Lele


Tehnik Budidaya Lele Menggunakan Pupuk Natural Nusantara
I. Pendahuluan.
Lele merupakan jenis ikan yang digemari masyarakat, dengan rasa yang lezat, daging empuk, duri teratur dan dapat disajikan dalam berbagai macam menu masakan. PT. NATURAL NUSANTARA dengan prinsip K-3 (Kuantitas, Kualitas dan Kesehatan) membantu petani lele dengan paket produk dan teknologi.

II. Pembenihan Lele.
Adalah budidaya lele untuk menghasilkan benih sampai berukuran tertentu dengan cara mengawinkan induk jantan dan betina pada kolam-kolam khusus pemijahan. Pembenihan lele mempunyai prospek yang bagus dengan tingginya konsumsi lele serta banyaknya usaha pembesaran lele.

III. Sistem Budidaya.
Terdapat 3 sistem pembenihan yang dikenal, yaitu :
  1. Sistem Massal.Dilakukan dengan menempatkan lele jantan dan betina dalam satu kolam dengan perbandingan tertentu. Pada sistem ini induk jantan secara leluasa mencari pasangannya untuk diajak kawin dalam sarang pemijahan, sehingga sangat tergantung pada keaktifan induk jantan mencari pasangannya.
  2. Sistem Pasangan. Dilakukan dengan menempatkan induk jantan dan betina pada satu kolam khusus. Keberhasilannya ditentukan oleh ketepatan menentukan pasangan yang cocok antara kedua induk.
  3. Pembenihan Sistem Suntik (Hyphofisasi).Dilakukan dengan merangsang lele untuk memijah atau terjadi ovulasi dengan suntikan ekstrak kelenjar Hyphofise, yang terdapat di sebelah bawah otak besar. Untuk keperluan ini harus ada ikan sebagai donor kelenjar Hyphofise yang juga harus dari jenis lele.
IV. Tahap Proses Budidaya.
A. Pembuatan Kolam.
Ada dua macam/tipe kolam, yaitu bak dan kubangan (kolam galian). Pemilihan tipe kolam tersebut sebaiknya disesuaikan dengan lahan yang tersedia. Secara teknis baik pada tipe bak maupun tipe galian, pembenihan lele harus mempunyai :
Kolam tandon. Mendapatkan masukan air langsung dari luar/sumber air. Berfungsi untuk pengendapan lumpur, persediaan air, dan penumbuhan plankton. Kolam tandon ini merupakan sumber air untuk kolam yang lain.
Kolam pemeliharaan induk. Induk jantan dan bertina selama masa pematangan telur dipelihara pada kolam tersendiri yang sekaligus sebagai tempat pematangan sel telur dan sel sperma.
Kolam Pemijahan. Tempat perkawinan induk jantan dan betina. Pada kolam ini harus tersedia sarang pemijahan dari ijuk, batu bata, bambu dan lain-lain sebagai tempat hubungan induk jantan dan betina.
Kolam Pendederan. Berfungsi untuk membesarkan anakan yang telah menetas dan telah berumur 3-4 hari. Pemindahan dilakukan pada umur tersebut karena anakan mulai memerlukan pakan, yang sebelumnya masih menggunakan cadangan kuning telur induk dalam saluran pencernaannya.
B. Pemilihan Induk
Induk jantan mempunyai tanda :
  • tulang kepala berbentuk pipih
  • warna lebih gelap
  • gerakannya lebih lincah
  • perut ramping tidak terlihat lebih besar daripada punggung
  • alat kelaminnya berbentuk runcing.
Induk betina bertanda :
  • tulang kepala berbentuk cembung
  • warna badan lebih cerah
  • gerakan lamban
  • perut mengembang lebih besar daripada punggung alat kelamin berbentuk bulat.
C. Persiapan Lahan.
Proses pengolahan lahan (pada kolam tanah) meliputi :
  1. Pengeringan. Untuk membersihkan kolam dan mematikan berbagai bibit penyakit.
  2. Pengapuran. Dilakukan dengan kapur Dolomit atau Zeolit dosis 60 gr/m2 untuk mengembalikan keasaman tanah dan mematikan bibit penyakit yang tidak mati oleh pengeringan.
  3. Perlakuan TON (Tambak Organik Nusantara). untuk menetralkan berbagai racun dan gas berbahaya hasil pembusukan bahan organik sisa budidaya sebelumnya dengan dosis 5 botol TON/ha atau 25 gr (2 sendok makan)/100m2. Penambahan pupuk kandang juga dapat dilakukan untuk menambah kesuburan lahan.
  4. Pemasukan Air. Dilakukan secara bertahap, mula-mula setinggi 30 cm dan dibiarkan selama 3-4 hari untuk menumbuhkan plankton sebagai pakan alami lele.
Pada tipe kolam berupa bak, persiapan kolam yang dapat dilakukan adalah :
  1. Pembersihan bak dari kotoran/sisa pembenihan sebelumnya.
  2. Penjemuran bak agar kering dan bibit penyakit mati. Pemasukan air fapat langsung penuh dan segera diberi perlakuan TON dengan dosis sama
D. Pemijahan.
Pemijahan adalah proses pertemuan induk jantan dan betina untuk mengeluarkan sel telur dan sel sperma. Tanda induk jantan siap kawin yaitu alat kelamin berwarna merah. Induk betina tandanya sel telur berwarna kuning (jika belum matang berwarna hijau). Sel telur yang telah dibuahi menempel pada sarang dan dalam waktu 24 jam akan menetas menjadi anakan lele.
E. Pemindahan.
Cara pemindahan :
  1. kurangi air di sarang pemijahan sampai tinggi air 10-20 cm.
  2. siapkan tempat penampungan dengan baskom atau ember yang diisi dengan air di sarang.
  3. samakan suhu pada kedua kolam
  4. pindahkan benih dari sarang ke wadah penampungan dengan cawan atau piring.
  5. pindahkan benih dari penampungan ke kolam pendederan dengan hati-hati pada malam hari, karena masih rentan terhadap tingginya suhu air.
F. Pendederan.
Adalah pembesaran hingga berukuran siap jual, yaitu 5 - 7 cm, 7 - 9 cm dan 9 - 12 cm dengan harga berbeda. Kolam pendederan permukaannya diberi pelindung berupa enceng gondok atau penutup dari plastik untuk menghindari naiknya suhu air yang menyebabkan lele mudah stress. Pemberian pakan mulai dilakukan sejak anakan lele dipindahkan ke kolam pendederan ini.
V. Manajemen Pakan.
Pakan anakan lele berupa :
  1. Pakan alami berupa plankton, jentik-jentik, kutu air dan cacing kecil (paling baik) dikonsumsi pada umur di bawah 3 - 4 hari.
  2. Pakan buatan untuk umur diatas 3 - 4 hari. Kandungan nutrisi harus tinggi, terutama kadar proteinnya.
  3. Untuk menambah nutrisi pakan, setiap pemberian pakan buatan dicampur dengan POC NASA dengan dosis 1 - 2 cc/kg pakan (dicampur air secukupnya), untuk meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan tubuh karena mengandung berbagai unsur mineral penting, protein dan vitamin dalam jumlah yang optimal.
VI. Manajemen Air.
Ukuran kualitas air dapat dinilai secara fisik :
  1.  air harus bersih
  2. berwarna hijau cerah
  3. kecerahan/transparansi sedang (30 - 40 cm).
Ukuran kualitas air secara kimia :
- bebas senyawa beracun seperti amoniak
- mempunyai suhu optimal (22 - 26 0C).

Untuk menjaga kualitas air agar selalu dalam keadaan yang optimal, pemberian pupuk TON sangat diperlukan. TON yang mengandung unsur-unsur mineral penting, lemak, protein, karbohidrat dan asam humat mampu menumbuhkan dan menyuburkan pakan alami yang berupa plankton dan jenis cacing-cacingan, menetralkan senyawa beracun dan menciptakan ekosistem kolam yang seimbang. Perlakuan TON dilakukan pada saat oleh lahan dengan cara dilarutkan dan di siramkan pada permukaan tanah kolam serta pada waktu pemasukan air baru atau sekurang-kurangnya setiap 10 hari sekali. Dosis pemakaian TON adalah 25 g/100m2.
VI. Manajemen Kesehatan.
Pada dasarnya, anakan lele yang dipelihara tidak akan sakit jika mempunyai ketahanan tubuh yang tinggi. Anakan lele menjadi sakit lebih banyak disebabkan oleh kondisi lingkungan (air) yang jelek. Kondisi air yang jelek sangat mendorong tumbuhnya berbagai bibit penyakit baik yang berupa protozoa, jamur, bakteri dan lain-lain. Maka dalam menejemen kesehatan pembenihan lele, yang lebih penting dilakukan adalah penjagaan kondisi air dan pemberian nutrisi yang tinggi. Dalam kedua hal itulah, peranan TON dan POC NASA sangat besar. Namun apabila anakan lele terlanjur terserang penyakit, dianjurkan untuk melakukan pengobatan yang sesuai. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh infeksi protozoa, bakteri dan jamur dapat diobati dengan formalin, larutan PK (Kalium Permanganat) atau garam dapur. Penggunaan obat tersebut haruslah hati-hati dan dosis yang digunakan juga harus sesuai

.Untuk pemesanan, silahkan hubungi Distributor Resmi NASA :
RIZKI AULIA
- 085260699210
- Pin BB 7613F3D3
(gratis ongkos kirim Wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar!)

Jumat, 18 April 2014

VITERNA Plus

VITERNA Plus dapat diaplikasikan untuk Peternakan dan Perikanan

Viterna Plus Merupakan Suplemen Pakan Ternak, Ikan dan Udang yang diolah dari berbagai macam bahan alami hewan dan tumbuhan yang memberikan zat-zat yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan kesehatan.

Viterna Plus sangat baik digunakan untuk penggemukan ternak ; Ayam, Sapi, Kambing, Domba, Kelinci, Ikan, Udang, dsb dengan fungsi sebagai berikut :
  • Meningkatkan pertambahan berat badan perhari (Average Dailly Gain / ADG) - Kualitas Daging - Kesehatan Ternak (Aspek K3).
  • Memacu Enzim-enzim pencernaan ternak.
  • Memberikan Mineral-mineral essensial maupun non essensial.
  • Memberikan berbagai macam nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan ternak, ikan dan udang (Protein, Lemak, Vitamin, dsb.)
  • Menambah kandungan asam-asam lemak di dalam rumen / lambung ternak.
  • Meningkatkan effisiensi dan efektifitas pakan / TDN.
  • Mengandung hormon pertumbuhan alami untuk mempercepat pertumbuhan ternak.
  • Meningkatkan Nafsu Makan.
  • Mengurangi Bau Kotoran Ternak.
  • Produk Alami aman untuk ternak, ikan, udang dan lingkungan.
 Cara Pakai :
  • Ternak Besar ; Sapi, Kerbau, dll : 5 cc perhari dicampurkan air minum atau campuran pakan  (komboran).
  • Ternak Kecil ; Kambing, Kelinci, dll : 4 cc perhari dicampurkan air minum atau pakan (komboran).
  • Ternak Unggas ; Ayam, Itik, dll. 1cc/liter air minum setiap hari sekali.
  • Perikanan ; Bandeng, Udang, Ikan Mas, Lele, Gurame, Patin, Nila, dll. 2-5cc/liter/kilogram pakan.
Catatan : dapat ditambahkan HORMONIK, 1 botol VITERNA Plus + 1-2 tutup HORMONIK.

VITERNA Plus tersedia dalam kemasan 500cc.
Untuk Harga dan Pemesanan silahkan hubungi saya. Distributor NASA :
RIZKI AULIA
- 085260699210

- Pin BB 7613F3D3
(gratis ongkos kirim untuk Wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar!)
 

Selasa, 18 Maret 2014

Pestona


PESTONA  merupakan formula pengendali organik bagi beberapa hama penting pada tanaman pangan, hortikultura dan tahunan, hasil ekstraksi dari berbagai bahan alami yang mengandung bahan aktif : 
  • Azadirachtin, 
  • Alkaloid,
  • Ricin (asam ricin), 
  • Polifenol, 
  • Eugenol, 
  • Sitral, 
  • Nikotin, 
  • Annonain dll. 
Kandungan lain :
  • Atsiri Oil, 
  • Eucalyptus Oil, 
  • Solvent Extraction. 
PESTONA dibuat dari bahan alami, maka PESTONA  bersifat :
  • mudah terurai dialam sehingga tidak mencemari lingkungan, 
  • relatif aman bagi manusia, hewan piaraan, serta musuh alami hama tanaman, 
  • tanaman/buah bebas residu kimia dan 
  • aman dikonsumsi. 
PESTONA  tidak membunuh hama secara cepat, tetapi berpengaruh pada daya makan, pertumbuhan, daya reproduksi, proses ganti kulit, hambatan pembentukan serangga dewasa, menghambat komunikasi seksual, penurunan daya tetas telur, dan menghambat pembentukan kitin.
Selain itu berperan sebagai zat pemandul, mengganggu proses perkawinan serangga hama, menghambat peletakkan telur dan dapat bekerja secara kontak dan sistemik.
PESTONA  memiliki daya kerja dalam mengurangi nafsu makan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) atau mencegah OPT merusak tanaman lebih banyak, walaupun jarang menyebabkan kematian segera pada serangga/hama.

MEKANISME KERJA :
PESTONA tidak membunuh hama secara cepat, tetapi berpengaruh pada daya makan, pertumbuhan, daya reproduksi, proses ganti kulit, hambatan pembentukan serangga dewasa, menghambat komunikasi seksual, penurunan daya tetas telur, dan menghambat pembentukan kitin. Selain itu berperan sebagai zat pemandul, mengganggu proses perkawinan serangga hama, menghambat peletakkan telur dan dapat bekerja secara kontak dan sistemik. PESTONA memiliki daya kerja dalam mengurangi nafsu makan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) atau mencegah OPT merusak tanaman lebih banyak, walaupun jarang menyebabkan kematian segera pada serangga/hama.

SASARAN :
wereng, walang sangit, penggerek batang, belalang, kepik, thrips, tungau, ulat, Uret dll.

ATURAN PAKAI :
Larutkan 5 cc - 10 cc / 1 liter air (7-10 tutup/tangki). Aduk sampai merata. Semprotkan/gemborkan pada tanaman yang terkena serangan hama secara merata. Untuk hasil yang maksimal sebaiknya tanaman disemprot/digembor sesering mungkin, minimal 3 (tiga) kali penyemprotan/penggemborkan per musim. Sebaiknya waktu penyemprotan/penggemborkan pada sore hari.

Untuk pemesanan, silahkan hubungi Distributor Resmi NASA :
RIZKI AULIA
- 085260699210
- Pin BB 7613F3D3
(gratis ongkos kirim Wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar!)

Sabtu, 15 Maret 2014

Distributor Power Nutrition



Power Nutrition merupakan produk unggulan dari PT. Natural Nusantara yang telah sukses menjadikan banyak pemilik kebun kelapa sawit mendapatkan keuntungan yang dasyat.

Adapun fungsi dari Power Nutrition antara lain:
  1. Memperbanyak buah dan membantu pembuahan di luar musim (iklim tidak ekstrim, air cukup, hama penyakit normal).
  2. Memperbaiki dan mempercapat pertumbuhan tanaman.
  3. Meningkatkan daya tahan tubuh tamaman
  4. Meningkatkan kualitas (rasa, warna, aroma) buah.
  5. Meningkatkan keawetan hasil panen.
  6. Mengurangi penggunaan pupuk NPK hingga + 75%-90%.
  7. Melarutkan sisa (residu) pupuk kimia dalam tanah, sehingga bisa dimanfaatkan tanaman lagi.
  8. Membantu perkembangan mikroorganisme yang bermanfaat di dalam tanah.
Power Nutrition adalah nutrisi lengkap khusus untuk tanaman buah. Power Nutrition dibuat dari bahan alami (organik) pilihan yang terjamin ketersediaannya dan diproses dengan mekanisme teknologi gradasi dan degradasi unsur melewati proses piruvatisasi tingkat 3 sehingga langsung dapat dimanfaatkan jaringan tanaman.

Untuk anda yang mempunyai kebun yang luas, kami memberikan sulusi yaitu produk Power Nutrition ukuran 3kg yang lebih murah.


Untuk pemesanan, silahkan hubungi Distributor Resmi NASA :
RIZKI AULIA
- 085260699210
- Pin BB 7613F3D3

Kamis, 13 Maret 2014

Natural BVR

Jamur Pengendali Hama

Natural BVR adalah produk pengendali hama & penyakit tanaman dari PT. Natural Nusantarayang berbahan aktif Beauveria bassiana yang merupakan suatu cendawan yang sangat berperan dalam pengendalian secara biologis hama-hama yang merugikan tanaman. Natural BVR efektif dan efisien terhadap hama sasaran, tidak mematikan musuh alami, selaras keseimbangan alam, mudah dan relatif murah, aman terhadap lingkungan, manusia dan hewan, mendukung program pertanian berkelanjutan. Beauveria bassiana merupakan cendawan parasitik yang termasuk dalam kelas Deoteromycetes.

Mekanisme Beauveria bassiana dalam menyerang hama terjadi sebagai berikut :
  1. Beauveria bassiana masuk ke dalam bagian tanaman, kemudian jika ada bagian tanaman tersebut yang dimakan oleh serangga menyebabkan Beauveria bassiana ikut masuk ke dalam tubuh hama. Di dalam saluran pencernaan hama, Beauveria bassiana mengeluarkan enzim khitinase, protease, dan lipase yang akan menghancurkan saluran pencernaan. Kemudian jamur akan menembus kulit dan membentuk miselium (benang-benang putih), sehingga keberadaan cendawan ini di dalam tubuh hama akan menghancurkan kutikula kulit dan menghabiskan hasil-hasil metabolisme tubuh hama, sehingga hama akan mati secara perlahan-lahan. Di samping itu jamur ini juga mengeluarkan senyawa toksin seperti beauvericin, beauverolides, dan asam oksalat yang dapat meracuni perut hama.
  2. Beauveria bassiana masuk melalui kulit serangga hama dengan cara menempel kulit dan menembus masuk ke dalam tubuh. Proses selanjutnya sama seperti no. 1. Kematian hama berkisar + 4-8 hari setelah terinfeksi BVR.
  3. Beauveria bassiana mengandung 1010 spora per gram kultur. Bentuknya adalah tepung halus yang tahan disimpan selama 3-5 tahun tanpa berkurang efektivitasnya.
  4. Beauveria bassiana efektif untuk mengendalikan hama wereng, walang sangit (Leptocorixa acuta), kutu-kutuan (Aphis sp.), dan ulat kubis (Plutella sp.).

APLIKASI PEMAKAIAN NATURAL BVR
  • Campurkan 2 gr tepung Natural BVR + 1 liter air atau 30 gram / tangki 14 liter.
  • Gunakan untuk menyemprot seluruh bagian tanaman.
  • Penyemprotan dilakukan sore hari.

 KETENTUAN
  1. Dapat digunakan bersamaan dengan penyemprotan POC NASA.
  2. Tidak dapat dicampur dengan pestisida kimia.
Natural BVR tersedia dalam kemasan 100gr.
Untuk Harga dan Pemesanan silahkan hubungi saya. Distributor NASA :
RIZKI AULIA
- 085260699210
- Pin BB 7613F3D3


 

    Rabu, 12 Maret 2014

    Natural VIREXI

    Agens Pengendali Ulat Grayak yang Aman Bagi Manusia, Hewan dan Lingkungan


    NATURAL VIREXI dapat membantu membasmi ulat grayak (ulat tentara) Spodoptera exigua pada tanaman bawang merah, bawang daun dan bawang putih.

    KEUNGGULAN :
    1. Efektifitas sangat tinggi terhadap ulat grayak (Spodoptera exigua).
    2. Tidak mengganggu musuh alami lain.
    3. Mudah menyebar.
    4. Aman bagi manusia, hewan dan lingkungan.
    5. Mendukung pertanian berkelanjutan.

    CIRI ULAT GRAYAK :
    1. Ulat muda berwarna hijau
    2. Ulat dewasa (S. exigua hijau tua dan S. litura coklat kehitaman).
    3. Terdapat garis hitam melingkar pada ruas perut pertama (S.exigua samar dan S. litura jelas).
    4. Terdapat garis kuning / putih memanjang sepanjang tubuh.
    5. Terdapat bulatan/bulan sabit hitam pada bagian kiri dan kanan perut sepanjang tubuh.

    PETUNJUK PENGGUNAAN :
    1. Bersihkan tangki semprot dari pestisida kimia.
    2. Larutkan 1 sachet (bungkus) NATURAL VIREXI dalam 15 liter air, aduk sampai merata dan masukkan dalam tangki semprot.
    3. Semprotkan pada seluruh bagian tanaman.
    4. Penyemprotan sebaiknya sore hari.
    5. Untuk pemeliharaan tanaman semprotkan setiap seminggu sekali.
     
    PERINGATAN :
    1. Jangan dicampur dengan pestisida.
    2. Simpan di tempat yang sejuk (suhu 25-30°C) dan terlindung dari sinar matahari langsung.
    Untuk Harga dan Pemesanan silahkan hubungi saya. Distributor NASA :
    RIZKI AULIA
    - 085260699210
    - Pin BB 7613F3D3
     

    Senin, 10 Maret 2014

    POWER NUTRITION

    KHUSUS BUAH


    Fungsi dari POWER NUTRITION adalah sebagai berikut :
    • POWER NUTRITION dibuat dari bahan alami pilihan yang terjamin ketersediaannya (nutrisi lengkap) dan diproses dengan mekanisme teknologi gradasi dan degradasi unsur melewati proses piruvatisasi tingkat 3 sehingga langsung dapat dimanfaatkan oleh jaringan tanaman.
    • POWER NUTRITION dibuat khusus untuk tanaman buah-buahan tahunan (mangga, jeruk, panili, lada, coklat, kelapa sawit, dll.). Walaupun juga dapat dipergunakan untuk tanaman buah-buahan semusim (cabai, tomat, melon, dll.)
    • POWER NUTRITION meningkatkan produktivitas buah, dengan memperbanyak buah dan membantu pembuahan di luar musim (faktor air cukup, iklim tidak ekstrim, hama penyakit normal).
    • POWER NUTRITION membantu mengurangi kerontokan bunga/buah dan membantu meningkatkan kualitas buah (rasa, aroma, dan warna) serta meningkatkan keawetan buah dari kerusakan setelah panen.
    • POWER NUTRITION mengurangi kebutuhan pupuk makro (N, P dan K) hingga + 75% - 90%, sekaligus memperbaiki kerusakan tanah secara bertahap, meningkatkan kesuburan tanah dan membantu perkembanganmikroorganisme tanah yang bermanfaat bagi tanaman.
    POWER NUTRITION tersedia dalam kemasan 250gr dan 3kg.


    Untuk Harga dan Pemesanan silahkan hubungi saya. Distributor NASA :
    RIZKI AULIA
    - 085260699210

    - Pin BB 7613F3D3

    Jumat, 07 Maret 2014

    Teknis Budidaya Karet

    Teknis Budidaya Karet ini menggunakan teknologi pupuk NASA(Natural Nusantara).
     
    I. PENDAHULUAN
    Tujuan utama pasaran karet
    (hevea brasiliensis) ndonesia adalah ekspor. Di pasaran internasional (perdagangan bebas) produk karet Indonesia menghadapi persaingan ketat. PT. Natural Nusantara berupaya meningkatkan Kuantitas dan Kualitas produksi, dengan tetap menjaga Kelestarian lingkungan (Aspek K-3).

    II. SYARAT PERTUMBUHAN
    • Suhu udara 240C - 280C. 
    • Curah hujan 1.500-2.000 mm/tahun.
    • Penyinaran matahari antara 5-7 jam/hari.
    • Kelembaban tinggi
    • Kondisi tanah subur, dapat meneruskan air dan tidak berpadas
    • Tanah ber-pH 5-6 (batas toleransi 3-8).
    • Ketinggian lahan 200 m dpl.
    III. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
    3.1. Pembibitan
    3.1.1. Persemaian Perkecambahan
    • Benih disemai di bedengan dengan lebar 1-1,2 m, panjang sesuai tempat. 
    • Di atas bedengan dihamparkan pasir halus setebal 5-7 cm.
    • Tebarkan Natural Glio yang sudah terlebih dulu dikembangbiakkan dalam pupuk kandang + 1 mg.
    • Bedengan dinaungi jerami/daun-daun setinggi 1 m di sisi timur dan 80 cm di sisi Barat.
    • Benih direndam POC NASA selama 3-6 jam (1 tutup/liter air).
    • Benih disemaikan langsung disiram larutan POC NASA 0,5 tutup/liter air.
    • Jarak tanam benih 1-2 cm.
    • Siram benih secara teratur, dan benih yang normal akan berkecambah pada 10-14 hss dan selanjutnya dipindahkan ke tempat persemaian bibit.
    3.1.2. Persemaian Bibit
    • Tanah dicangkul sedalam 60-75 cm, lalu dihaluskan dan diratakan. 
    • Buat bedengan setinggi 20 cm dan parit antar bedengan sedalam 50 cm.
    • Benih yang berkecambah ditanam dengan jarak 40x40x60 cm untuk okulasi coklat dan 20x20x60 untuk okulasi hijau.
    • Penyiraman dilakukan secara teratur
    • Pemupukan :
    PUPUK MAKRO : (diberikan 3 bulan sekali) GT 1 : 8 gr urea, 4 gr TSP, 2 gr KCl perpohon LCB 1320: 2,5 gr urea, 3 gr TSP, 2 gr KCl perpohon. POC NASA : 2-3 cc/lt air perbibit disiramkan 1-2 minggu sekali

    3.1.3. Pembuatan Kebun Entres
    • Cara penanaman dan pemeliharaan seperti menanam bibit okulasi. 
    • Bibit yang digunakan dapat berbentuk bibit stump atau bibit polybag.
    • Jarak tanam 1,0 m x 1,0 m.
    • Pemupukan :
    PUPUK MAKRO : (diberikan 3 bulan sekali)
    Tahun I : 10 gr urea, 10 gr TSP, 10 gr KCl /pohon
    Tahun II : 15 gr urea, 15 gr TSP, 15 gr KCl /pohon

    POC NASA :
    2-3 cc/lt air perbibit disiramkan 1-2 minggu sekali

    3.1.4. Okulasi
    Ada 2 macam okulasi: Okulasi coklat dan okulasi hijau.
    Keterangan
    Okulasi Coklat
    Okulasi Hijau

    Umur batang bawah
    9-18 bulan
    3-8 bln

    Diameter batang 10 cm dari tanah
    + 2 cm
    1 � 1,5 cm

    Kayu okulasi

    Dari kebun entres, warna hijau tua dan coklat, diameter 1,5 � 3 cm.

    Dari kebun entres umur 1-3 bln, warna masih hijau atau telah terbentuk 1-2 payung.

    - Teknik Okulasi : (keduanya sama)
    - Buat jendela okulasi panjang 5-7 cm, lebar 1-2 cm.
    - Persiapkan mata okulasi
    - Pisahkan kayu dari kulit (perisai)
    - Masukkan perisai ke dalam jendela
    - Membalut, gunakan pita plastik/rafia tebal 0,04 mm
    - Setelah 3 minggu, balut dibuka, jika pesriasi digores sedikit masih hijau segar, maka okulasi berhasil. Diulangi 1-2 minggu kemudian.
    - Bila bibit akan dipindahkan potonglah miring batang bawah + 10 cm di atas okulasi.
    - Bibit okulasi yang dipindahkan dapat berbentuk stum mata tidur, stum tinggi, stum mini, dan bibit polybag.

    3.2. Pengolahan Media Tanam
    1. Tanah dibongkar dengan cangkul / traktor, dan bersihkan dari sisa akar. 
    2.  Pembuatan teras untuk tanah dengan kemiringan > 10 derajat. Lebar teras minimal 1,5 dengan jarak antar teras tergantung dari jarak tanam.
    3. Pembuatan rorak (kotak kayu panjang) pada tanah landai. Rorak berguna untuk menampung tanah yang tererosi. Jika sudah penuh isi rorak dituangkan ke areal di sebelah atas rorak.
    4. Pembuatan saluran penguras dan saluran pinggiran jalan yang sesuai dengan kemiringan lahan dan diperkeras.
    3.3. Teknik Penanaman
    3.3.1. Penentuan Pola Tanaman
    0-3 th tumpangsari dengan padi gogo, jagung, kedele
    > 3 th tumpangsari dengan jahe atau kapulogo
    3.3.2. Pembuatan Lubang Tanam
    Jarak tanam 7 x 3 m (476 bibit/ha)
    Lubang tanam :
    - okulasi stump mini 60 x 60 x 60 cm
    - okulasi stump tinggi 80 x 80 x 80 cm

    3.3.3. Cara Penanaman
    - Masukkan bibit dan plastiknya dalam lubang tanah dan biarkan 2-3 minggu.
    - Buka kantong plastik, tebarkan NATURAL GLIO yang telah dikembangbiakkan dalam pupuk kandang + 1 minggu dan segera timbun dengan tanah galian
    - Siramkan POC NASA yang telah dicampur air secara merata (1 tutup/lt air perpohon). Hasil akan lebih bagus jika menggunakan SUPER NASA. Caranya : 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon.

    3.4. Pemeliharaan Tanaman
    a. Penyulaman
    Dilakukan saat tanaman berumur 1-2 tahun.
    b. Pemupukan
    UMUR
    ( bulan )
    Dosis pupuk Makro (per ha)
    Urea
    ( kg )
    Rock Phospat/
    ( kg )
    MOP/ KCl
    ( kg )
    Kieserite
    (MgSO4)
    ( kg )
    0
    0
    150
    0
    0
    3
    60
    115
    40
    40
    8
    60
    115
    40
    40
    12
    75
    135
    50
    40
    18
    75
    135
    50
    40
    24
    115
    300
    115
    75
    36
    210
    300
    115
    75
    48
    235
    300
    115
    75
    dst

    sebaiknya dilakukan analisa tanah

    Dosis POC NASA mulai awal tanam :
    0 - 36

    2-3 tutup/ diencerkan secukupnya dan siramkan sekitar pangkal batang
    setiap 4 - 5 bulan sekali
    > 36

    3-4 tutup/ diencerkan secukupnya dan siramkan sekitar pangkal batang
    setiap 3 � 4 bulan sekali
    Dosis POC NASA pada tanaman yang sudah produksi tetapi tidak dari awal memakai POC NASA :
    1. Tahap 1 : Aplikasikan 3 � 4 kali berturut-turut dengan interval 1-2 bln. Dosis 3-4 tutup/ pohon
    2. Tahap 2 : Aplikasikan setiap 3-4 bulan sekali. Dosis 3-4 tutup/ pohon
     
     Catatan: Akan Lebih baik pemberian diselingi/ditambah SUPER NASA 1-2 kali/tahun dengan dosis 1 botol untuk + 300 tanaman. Cara lihat Teknik Penanaman (Point 3.3.3.)

    3.5. Hama dan Penyakit
    3.5.1. Hama
    a. Kutu tanaman (Planococcus citri)
    Gejala: merusak tanaman dengan mengisap cairan dari pucuk batang dan daun muda. Bagian tanaman yang diisap menjadi kuning dan kering. Pengendalian: Menggunakan BVR atau Pestona.
    b. Tungau (Hemitarsonemus , Paratetranychus)
    Gejala; mengisap cairan daun muda, daun tua, pucuk, sehingga tidak normal dan kerdil, daun berguguran. Pengendalian: Menggunakan BVR atau Pestona

    3.5.2. Penyakit
    Penyakit yang menyerang bagian akar, batang, daun dan bidang sadap, sebagian besar disebabkan oleh jamur. Penyakit tersebut antara lain :
    1. Penyakit pada akar : Akar putih (Jamur Rigidoporus lignosus), Akar merah (Jamur Ganoderma pseudoferrum), Jamur upas (Jamur Corticium salmonicolor), 
    2. Penyakit pada batang :Kanker bercak (Jamur Phytophthora palmivora), Busuk pangkal batang (Jamur Botrydiplodia theobromae),
    3. Penyakit pada bidang sadap : Kanker garis (Jamur Phytophthora palmivora), Mouldy rot (Jamur Ceratocystis fimbriata)
    4.  Penyakit pada Daun : Embun tepung (jamur Oidium heveae), Penyakit colletorichum (Jamur Coletotrichum gloeosporoides), Penyakit Phytophthora (Jamur Phytophthora botriosa)
    Pengendalian dan Pencegahan Penyakit karena jamur:
    • Menanam bibit sehat dan dari klon resisten 
    • Pemupukan lengkap dan seimbang ( makro - mikro) dengan jenis pupuk, dosis dan waktu yang tepat
    • Taburkan Natural Glio sebelum atau pada saat tanam sanitasi kebun
    • Pemangkasan tanaman penutup yang terlalu lebat
    • Bagian yang terserang segera dimusnahkan
    • Penyadapan tidak terlalu dalam dan tidak terlalu dekat tanah
    • Pisau sadap steril
    • Khusus penyakit embun tepung, daun digugurkan lebih awal dan segera dipupuk nitrogen dengan dosis dua kali lipat dan semprot POC NASA 3-5 tutup/tangki.
    Catatan : 
    Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki. Penyemprotan herbisida (untuk gulma) agar lebih efektif dan efisien dapat di campur Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki .

    3.6. Panen
    Penyadapan pada umur + 5 tahun, dan dapat dilakukan selama 25-35 tahun.
    Pemakaian POC NASA, HORMONIK dan SUPERNASA secara teratur akan mempercepat waktu penyadapan pertama kali dan memperlama usia produksi tanaman.

    Untuk pemesanan, silahkan hubungi Distributor Resmi NASA :
    RIZKI AULIA
    - 085260699210

    - Pin BB 7613F3D3

    Senin, 03 Maret 2014

    Supernasa Granule

    Supernasa Granule adalah Terobosan teknologi pupuk organik bentuk granule ( Granule Modern) :
    • Kualitas tinggi : kandungan lengkap
    • Praktis : dosis cukup 50 kg/ha
    • Ekonomis : meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil panen, mengurangi pupuk NPK + 50 %, mengurangi biaya transport & tenaga kerja karena dosis sedikit
    Formula khusus untuk semua jenis tanaman yang dibuat dari murni bahan-bahan organik dengan fungsi yaitu :

    A. Fungsi Utama
    1. Memperbaiki lahan � lahan yang rusak :
    • Meningkatkan kesuburan fisik : memperbaiki  tanah  yang keras  berangsur � angsur  menjadi gembur.
      Meningkatkan kesuburan khemis : memberikan semua jenis unsur makro,  unsur mikro, enzim dan ZPT yang dibutuhkan  bagi  tanaman.
      Meningkatkan kesuburan biologis : membantu perkembangan mikroorganisme tanah yang bermanfaat  bagi  tanaman.
    2. Mengurangi  jumlah penggunaan  pupuk  NPK ( Urea,  TSP dan KCl )  sebesar  +  50%.

    B. Fungsi Lain :
    1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi tanaman.
    2. Melarutkan sisa-sisa pupuk kimia dalam tanah, sehingga dapat dimanfaatkan  tanaman kembali.
    3. Memacu pertumbuhan tanaman, merangsang pembungaan dan pembuahan serta mengurangi  kerontokan  bunga  dan buah.
    4. Meningkatkan daya tahan tanaman karena kecukupan nutrisi yang dibutuhkan
    Kelebihan lain Pupuk Organik Granule Modern SUPERNASA-G (SUPER � G)
    1. Bentuknya mantap dan tidak mudah hancur
    2. Tahan lama dan mempermudah proses penyimpanan
    3. Dengan bentuk granule, aplikasi pupuk dapat dilakukan lebih mudah (bersamaan atau terpisah dengan pupuk makro / NPK)
    4. Formula khusus sehingga tanaman dapat tumbuh dan berproduksi dengan hasil yang optimal
    Cara Penggunaan
    1. Pupuk Organik Granule Modern SUPER-G disebarkan merata ke lahan bersama pupuk makro sebagai pupuk dasar sebelum tanam dan 30 hari setelah tanam untuk tanaman pangan.
    2. Pupuk Organik Granule Modern SUPER-G disebarkan dalam barisan tanaman atau sekitar lubang tanam di awal tanam untuk tanaman sayuran daun/buah.
    3. Pupuk Organik Granule Modern SUPER-G disebarkan   ( dibenamkan ke dalam tanah + 10 cm lebih efektif ) melingkar selebar lingkaran tajuk tanaman untuk tanaman buah-buahan, perkebunan dan kehutanan
    Peruntukan
    Pupuk Organik Granule Modern SUPER-G sangat efektif digunakan untuk Tanaman Pangan, Horti, Perkebunan dan Kehutanan\

    Sifat Fisik
    Bentuk = Granul
    Ukuran = 2 � 5 mm/butir
    Kadar Air (%)  = 14.56 %
    Kemasan = @10kg/zak

    Sabtu, 22 Februari 2014

    Pengalaman Saya Menggunakan Pasta Gigi NASA

     

    Pasta Gigi NASA merupakan terobosan dari PT. Natural Nusantara untuk memproduksi produk rumah tangga yang selalu kita gunakan setiap harinya. Dengan mengusung latar belakang yang serba organik, otomatis produk yang satu ini juga benar-benar organik (alami) dan tidak mengandung deterjen.

    Pasta Gigi NASA mengandung kalsium yang berfungsi memperkuat gigi, juga clove oil yang bermanfaat untuk menghilangkan bau tak sedap, serta flouride yang berguna menjaga email gigi. Tak hanya sampai disitu, Pasta Gigi NASA ini juga mencegah timbulnya gigi berlubang.

    Yang saya suka dari pasta gigi ini yakni mengandung minyak aroma alami (seperti minyak cengkeh menurut saya) sehingga sensasi menyikat gigi lebih menyenangkan.


    Jumat, 21 Februari 2014

    Durian Bawor (Bibit Durian kaki empat)


    Durian Berkaki Empat



    Karakteristik Durian Bawor

    Durian Bawor merupakan durian monthong orange yang memiliki batang yang disambung langsung dengan tanaman durian lain yang menjadi kaki baru dengan berbagai macam tujuan yang salah satunya adalah untuk menambah cepat pertumbuhan tanaman karena serapan unsur hara yang lebih banyak.

    Keunggulan Durian Bawor :
    1. Cocok ditanam di dataran rendah (6-600mdpl).
    2. Tidak mudah roboh karena tambahan kaki baru.
    3. Buah sesuai induk karena berasal dari bibit  vegetatif.
    4. Memiliki nilai seni.
    5. Bisa sebagai tanaman pencegah banjir.
    6. Mencegah tanah longsor.
    7. Mempertahankan cadangan muka air.
    8. Usaha penyelamatan lingkungan terhadap pengaruh iklim global.

    Cara Penanaman dan Perawatan :
    1.  Persiapan lobang tanam minimal 60cm x 60cm x 60cm.
    2.  Media Tanam campuran pupuk kandang (yang telah dicampur dengan GLIO satu pack per 30 kg pupuk kandang) dantanah dengan perbandingan 1:2.
    3. Jarak tanam ideal lebih dari 8m x 8m.
    4. Pemupukan 3-4 kali setahun
    5. Perawatan yang baik dan intensif akan memepercepat usia berbuahnya tanaman.

    Tabel Pemupukan :
    Umur (Tahun)Pupuk Kandang (Kg/pohon)NPK Kg/pohonSUPERNASA (Gr/pohon)POWER
    NUTRITION
    (Gr/pohon)
    Frekuensi per TahunPOCNASA+
    HORMONIK

    Frekuensi Selama Terjangkau

    1-230-400.5-1.05-10-3-44-5 TPP/TANGKI
    1-2X/BLN

    4-675-1501.5-2.510-2010-152-4-
    -

    7-10200-3001.5-3.010-2015-312-4-
    -


    PENGATURAN PEMBUAHAN DURIAN
    Di pulau jawa umumya musim durian terjadi di bulan November - Februari. Namun pengaturan buah yang kontinyu/tak putus adalah suatu hal yang sangat mungkin terjadi jika segala kebutuhan tanaman tercukupi dengan baik sehingga tanaman akan berbuah sepanjang tahun. Adapun pengaturan yang bisa di lakukan yaitu dengan cara pengaturan membuat blok-blok tanaman dengan dosis pupuk dan waktu yang berbeda sesuai tahapan sehingga efek pemupukan akan berlangsung terus–menerus diantara blok-blok tanaman yang di perlukan. Adapun pupuknya bisa mengacu pada dosis di atas dengan prinsip tetap menjaga kebutuhan tanaman terutama faktor kebutuhan air.

    Penyerbukan Durian Bawor
    Karena faktor bunga dari jenis yang sama akan berbunga pada waktu yang bersamaan, maka untuk memaksimalkan terjadinya penyerbukan sebaiknya dalam satu areal penanaman tidak hanya satu varietas tertentu, tetapi penanaman di campur dengan varietas yang lain.

    Perbedaan Durian Bawor Dengan Jenis Lain
    BaworMonthongKaniLokal
    Ukuran BuahBesarBesarBesarKecil
    Bobot Buah8-15kg10-13kg10kg3.5-6kg
    Rasa buahSangat ManisSangat ManisSangat ManisSangat Manis
    Daging BuahTebalTebalTebalTIPIS
    BijiTipisTipisBesarBesar
    Usia3.5-4thn4-5thn4-5thn5thn


    Untuk  Pemesanan silahkan hubungi saya. Distributor NASA :

    RIZKI AULIA
    - 085260699210
    - Pin BB 7613F3D3

    (gratis ongkos kirim Wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar!)

    Kamis, 20 Februari 2014

    Kemasan Terbaru Crystal X NASA 2013


    Kemasan Terbaru Crystal X NASA 2013 - Setelah beberapa kali melakukan pembaruan terhadap kemasan Crystal X, PT. Natural Nusantara (NASA) akhirnya meluncurkan kemasan terbaru Crystal X pada akhir bulan Mei 2013. Kemasan terbaru ini akan menjadi ciri-ciri baru dalam mengenali Crystal X yang asli dari PT Natural Nusantara (NASA). Kemasan terbaru Crystal X ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan jaminan keaslian dari Crystal X itu sendiri, sehingga membuat konsumen produk NASA, distributor NASA maupun stockist NASA tidak lagi khawatir tentang beredarnya Crystal X palsu yang sangat berbahaya bagi kesehatan wanita.

    Berikut ciri-ciri Crystal X asli terbaru :
    Kemasan Terbaru Crystal X NASA ini memiliki ciri baru diantaranya adalah terdapat logo NASA transparan di seluruh badan kemasan. Selain itu terdapat logo Halal dari MUI pada bagian pojok kemasan terbaru Crystal X NASA. Pastikan juga bahwa nomor registrasi produk dan nomor registrasi Badan POM juga tercantum pada kemasan terbaru Crystal X NASA.


    Selain ciri-ciri Crystal X asli diatas, kemasan terbaru Crystal X NASA menggunakan plastik mika pada bagian dalam agar lebih higienis. Fisik Crystal X juga lebih besar dan tebal.


    Keterangan tambahan :
    • Kemasan Terbaru Crystal X NASA tetap menggunakan sticker hologram NASA (kotak)
    • Kemasan Terbaru Crystal X NASA tetap menggunakan sticker hologram IRU
    • Kemasan Terbaru Crystal X NASA tetap menggunakan kode produk di plastik pembungkus
    Untuk pemesanan, silahkan hubungi Distributor Resmi NASA :
    RIZKI AULIA
    - 085260699210
    - Pin BB 7613F3D3
    (gratis ongkos kirim Wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar!)

    Selasa, 18 Februari 2014

    Agen Hayati CORRIN

    Agen Hayati CORRIN merupakan pestisida biologi atau agens hayati dari PT. Natural Nusantara (NASA) berbasis bakteri Antagonis (Corynebacterium) yang mampu mengendalikan penyakit-penyakit utama pada tanaman padi dan sayuran.

    Manfaat Agens Hayati CORRIN

    • CORRIN mampu mengendalikan penyakit Hawar Daun (HDB) atau penyakit Kresek pada padi yang disebabkan bakteri patogen Xamthomonas oryzae
    • CORRIN mampu mengendalikan penyakit Hawar Daun Jingga yang disebabkan oleh Bacterial Red Stripe (BRS)
    • CORRIN mampu mengendalikan penyakit Blast (Pyricularia Oryzae)
    • CORRIN mampu mengendalikan penyakit Bercak Daun (Cercospora)
    Agen Hayati CORRIN juga berfungsi untuk mengendalikan penyakit-penyakit layu pada sayuran (Fusarium), Akar Gada pada kobis (Plasmodiophora brassicae) dan Layu pada pisang (Fusarium).

    Dosis Anjuran untuk CORRIN

    Jenis


    Dosis Serbuk


    Dosis Cair


    Cara


    Waktu


    Benih


    2-4 gr/lt


    5 cc/lt


    Rendam


    Sebelum semai


    Padi


    2-4 gr/lt


    5 cc/lt


    Semprot


    14, 28 & 42 HST


    Sayuran


    3-5 gr/lt


    5-10 cc/lt


    Semprot


    10-20 hari sekali



    Keterangan:
    • Perendaman benih selama + 15 menit
    • Penyemprotan paling baik dilakukan sore hari
    • Jangan mencampur CORRIN dengan pestisida kimia
    • Sprayer dibersihkan dari sisa-sisa pestisida kimia sebelum digunakan
    Agens Hayati / Pestisida Biologi CORRIN tersedia dalam 2 kemasan, yaitu:
    1. Kemasan Serbuk 100gram
    2. Kemasan Cair 500cc
    Harga : Rp. 40.000,-

    Untuk pemesanan, silahkan hubungi Distributor Resmi NASA :
    RIZKI AULIA
    - 085260699210
    - Pin BB 7613F3D3

    Senin, 17 Februari 2014

    Manfaat Viterna (Vitamin Ternak)


    1. Bagaimana Mekanisme kerja Viterna dalam menunjang pertumbuan dan produktifitas ternak?
    Jawab:
    Viterna adalah suplemen nutrisi murni yang siap diserap oleh dinding usus halus sehingga tidak diperlukan lagi proses pencernaan terhadap Viterna. Setelah Viterna diserap oleh dinding usus halus akan mengalami metabolisme yang normal seperti nutrisi yang diperoleh dari pakan. Penambahan Viterna ke dalam ransum bearti menambah kuantitas dan kualitas pakan yang diberikan.

    2.Untuk ayam pedaging berapa dosis dan cara pemberiannya?
    Jawab:
    Cara pemberian melalui air minum dengan dosis 1-2cc/liter air minum(diberikan dari DOC masuk hingga panen).

    3.Bagaimana aplikasi pemberian Viterna pada ayam petelur(layer), apakah tidak berpengaruh negatif terhadap produksi telur karena jika terjadi kegemukkan produksi turun?

    Jawab:
    Viterna merupakan produk yang diformulasikan untuk memacu pembentukan protein tubuh, jadi lebih spesifik untuk ternak yang menghasilkan produksi daging, namun demikian juga dapat bermanfaat untuk ayam petelur, hanya apliasinya harus tepat. untuk ayam petelur yang sudah produksi, dosisnya hanya 1cc/liter air minum/3-5hari sekali. hal itu untuk menghindari terjadinya obesitas atau kegemukkan ayam yang dapat menurunkan produksi. untuk masa pembesaran hingga menjelang masa produksi dosis dan aplikasinya dapat disamakan dengan ayam pedaging.

    4. Apa manfaat Viterna pada sapi potong?

    Jawab:
    Beberapa pengaruh positif pemberian Viterna dalam ransum sapi Potong adalah:
    Peningkatan nafsu makan sapi hal ini disebabkan terjadinya peningkatan aktifitas enzim-enzim penrencanaannya,peningkatan pembentukan daging sehingga pertambahan badan perhari (ADG=average Daily Gain) menjadi meningkat terutama pada sapi dengan ransum yang kekurangan nutrisi berkualitas(misalnya hanya diberi jerami padi dan rumput liar). pengurangan pembentukan lemak tubuh baik lemak daging(marbeling) maupun lemak yang disimpan di jaringan dan dibawah kulit (gajih) dan daya tubuh meningkat karena kelengkapan nutrisi yang dikonsumsi.

    5. Bagaimana manfaat VITERNA pada ternak ayam pedaging atau Broiler?

    Jawab:
    Manfaat yang diperoleh adalah mempercepat pertumbuhan ayam sehingga masa panen lebih cepat, menurunkan angka FCR sehingga menurunkan proposi biaya pakan, meningkatkan daya tahan tubuh ayam, peningkatan kualitas daging dalam hal penigkatan kadar protein, penurunan kadar lemak dan kolesterol serta rasa yang lebih enak, kotoran lebih kering dan bau berkurang sehingga menurunkan populasi lalat.

    6. Bagaimana pengaruh VITERNA terhadap kualitas daging, parameter apa yang digunakan?

    Jawab:
    VITERNA dapat menigkatkan produktivitas ternak baik secara kuantitas dan kualitas. Secara kuantitas ditandai dengan pertumbuhan ternak yang lebih cepat sehingga masa panen dapat dipersingkat. Secara kualitas diukur dari kadar protein dan kolesterol daging serta rasanya. Hasil analisa laboratorium dari percobaan di lapangan menunjukkan bahwa:
    - Daging tanpa VITERNA :
    kadar protein : 20,78 % dan kadar kolesterol 206,78 mg/100 gr
    - Daging dengan VITERNA :
    kadar protein : 22,37 % dan kadar kolesterol 193 mg/100gr
    Sehingga dapat disimpulkan daging dengan VITERNA lebih baik dan sehat dari pada yang tidak menggunakan VITERNA disamping itu dengan kadar protein yang lebih tinggi maka secara fisik tekstur daging lebih padat dan rasanya lebih enak hampir menyerupai rasa daging ayam jawa atau kampung.

    7. Apakah yang disebut dengan FCR dan Bagaimana pengaruh pemberian VITERNA FCR tersebut?

    Jawab:
    FCR adalah singkatan dari Feed Convertion Ratio merupakan satuan untuk menghitung efisiensi pakan pada budidaya pembersaran atau penggemukan.
    Rumus menghitungnya adalah : FCR = Jumlah pakan : Bobot hidup total
    Semakin kecil angka FCR maka semakin baik pakan yang diberikan. FCR juga dapat digunakan untuk memprediksi besarnya keuntungan atau kerugian karena biaya pakan mempunyai proposi terbesar dalam struktur pembiayaan budidaya, yaitu bisa mencapai 80%

    Untuk pemesanan, silahkan hubungi Distributor Resmi NASA :
    RIZKI AULIA
    - 085260699210
    - Pin BB 7613F3D3
    (gratis ongkos kirim Wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar!)

    Kamis, 13 Februari 2014

    usaha meningkatkan sawit

    Usaha Meningkatkan Produksi Sawit

    Sawit sebuah harapan dan realita dari salah satu produk perkebunan di negeri ini. Luas perkembangan lahan sawit terus bertambah di era 80-90 an dengan pembukaan lahan-lahan baru berjuta hektar di Sumatra, Kalimantan, dan Papua,sementara target untuk merajai produksi dunia tak kunjung terbukti, bahkan bencana ekologi yang datang akibat pembukaan hutan untuk areal-areal tersebut. Lalu tidak adakah cara lain selain membuka hutan dan menambah luasan tanaman ini?

    Data Dirjen pertanian menunjukkan bahwa produksi aktual tanaman sawit ini masih jauh dari potensi yang seharusnya bisa dicapai. Produktivitas per hektar aktual baru mencapai angka 1200 kg/ha/th, dari potensi 2000 kg, sehingga masih ada angka 800 kg sbg “cadangan atau bisa dikatakan losses produksi” yang tidak kita manfaatkan. Angka itu akan sangat besar bahkan mampu mengalahkan jumlah produksi negara lain jika itu mampu kita ambil dari sekian ratus ribu hektar areal kelapa sawit kita baik perkebunan rakyat maupun BUMN dan PMA.
    Lalu apa dan bagaimana kita memulai langkah untuk mendapatkan kembali cadangan atau kehilangan tersebut?
    1. Memulai menanam dengan jenis atau varietas bibit bersertifikat dari produsen bibit yang telah diakui mutunya.
    2. Lakukan perawatan tanaman, dengan sanitasi /Pruning 9 bulan sekali (periodik), Pruning selektif (untuk TBM) dan Kastrasi untuk TBM 3, agar mendapatkan tanaman muda yang baik. 
    3. Panen dengan bersih (pengutipan Brondolan ) dan jangan sampai pelepah sengkleh ataupun membentuk” gantungan baju”, yang dapat mengakibatkan brondolan tersembunyi diketiak daun dan tumbuh menjadi kenthosan (gulma).
    4. Pengendalian hama dan penyakit. Banyak perusahaan yang telah menggunakan musuh alami untuk pengendalian hama tikus, yaitu dengan mengembangkan species burung hantu ( Tito Alba)
    5. Pemupukan. Antara lain memberi pupuk seimbang baik makro maupun mikro dengan, jenis, dosis, sasaran, waktu, dan macam pupuk sehingga terpenuhi kebutuhan unsur hara tanaman.



    Khusus untuk pemupukan dengan Teknologi Organik NASA yaitu POC NASA, HORMONIK, SUPERNASA, dan POWER NUTRITION, terbukti telah mampu meningkatkan produksi hingga 40-60 % hampir di semua tanaman budidaya, sehingga prospek meningkatkan produktivitas pertanian kita hingga mencapai angka potensi yang sesungguhnya tinggal pada kemauan kita. Pilihannya hanya tinggal mau atau tidak untuk mendapat untung?

    Untuk pemesanan, silahkan hubungi Distributor Resmi NASA :
    RIZKI AULIA
    - 085260699210
    - Pin BB 7613F3D3

    (gratis ongkos kirim Wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar!)

    Budidaya Tomat Cherry

    BUDIDAYA TOMAT CHERRY SECARA HIDROPONIK
    DI SCREEN HOUSE 

     
    (Pusat Inkubator Agribisnis BBPP Lembang)
    By. *Hage*



    SEBELUM ANDA MULAI Hal-hal penting sebelum mengambil keputusan untuk memulai budidaya tomat cherry secara hidroponik diantaranya yang perlu kita perhatikan yaitu: persiapan nursery, persemaian, pemilihan varietas, penanaman (transplanting), pengendalian hama penyakit, pemupukan, panen dan pasca panen, serta pemasarannya.
    Ada beberapa hal yang harus Anda tanyakan pada diri Anda sendiri SEBELUM ANDA MULAI melakukan usaha tersebut, antara lain :
    • Mengapa Anda ingin mulai dalam bisnis ini? Dalam situasi ini ada asumsi bahwa kita mulai karena ini mendapatkan hasil  keuntungan.
    • Apakah lokasinya cocok untuk tanaman tomat cerry? Syarat tumbuh pada ketinggian kurang lebih 700 - 1.200 m dpl, suhu siang hari 28 derajat Celcius, suhu malam hari 18 derajat Celcius, persediaan air cukup, tidak jauh dari pasar dan sebagainya.
    • Siapa yang akan mengurus kebun dari hari ke hari? Seseorang yang mempunyai skil dalam hal teknis, sosial dan manajemen akan melakukan rutinitas pekerjaan ini dan tidak takut tangan dan pakaiannya menjadi kotor.
    • Seberapa besar Anda akan mulai? Tentunya tergantung berapa banyak uang yang Anda punya, kualitas dan pengalaman dari SDM Anda, tingkat teknologi yang akan digunakan dan sebagainya.
    • Kapan Anda akan mulai? Setelah melakukan penelitian kelayakan teknis dan ekonomis secara serius.  Jangan terlalu cepat percaya pada informasi yang baru Anda dengar atau kepada spesialis yang baru Anda kenal.
    • Berapa besar Anda harus berinvestasi? Tergantung beberapa hal seperti teknologi, kualitas sarana produksi yang Anda gunakan, lokasi manajemen, konsultan, supplier, dan lain-lain.
    • Investasi dan biaya operasional untuk tahun pertama sekitar Rp.150.000,- s/d 300.000,- per meter persegi bahkan bisa lebih besar.
    • Hasil keuntungan bisa mencapai 50 s.d 150 % dari biaya produksi  yang dikeluarkan dalam setiap musim.


    PERSEMAIAN
    Dalam melakukan persemaian hampir sama dengan komoditi lainnya, tomat cerry dengan sistem hidroponikpun dilakukan pembibitan terlebih dahulu. Periode pembibitan merupakan awal dari sistem bercocok tanam yang sangat penting karena akan menentukan berhasil tidaknya tanaman pada masa produksi.

    A.   Persiapan
    Sarana, alat dan bahan yang harus dipersiapkan adalah Green house, Nursery, Tray semai/wadah, Benih (contoh benih tomay cerry yang ada), Media semai (Rockwool-Grodan, arang sekam(Sekam bakar), pasir, dll), Thermometer dan Hygrometer, Pinset, Ruang semai dan Alat semprot (hand sprayer).
    bbppl-tomat cherry2.jpgbbppl-tomat cherry3.jpgbbppl-tomat cherry4.jpgbbppl-tomat cherry5.jpg


    B. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
    Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam  budidaya tomat cerry, diantaranya; 1) kontruksi dari Green house harus disesuaikan dengan ketinggian tempat, 2) persemaian/pembibitan antara lain Kualitas benih, Jenis media yang digunakan, 3) Suhu dan Kelembapan, intensitas cahaya dan 4) Teknis pembibitan.



    C. Teknis Pembibitan
    1. Benih terlebih dahulu direndam dengan air hangat kuku selama � 30 menit, sambil menunggu kita bisa menyiapkan media semai yang akan digunakan.
    2. Basahi media dengan air bersih dan pastikan media basah sampai merata dan biarkan sesaat agar air siraman yang berlebihan menetes. 
    3. Buat lubang kecil pada rockwool-Grodan (apabila menggunakan Rockwool) atau garitan kecil yang saling berpotongan pada Sekam (apabila menggunakan sekam bakar) sehingga membentuk bujur sangkar dengan jarak � 2 Cm. 
    4. Letakkan benih satu persatu pada setiap lubang dengan posisi calon lembaga (titik tumbuh menghadap kebawah � 0,5 Cm dengan menggunakan Pinset, setelah semua benih disemai kemudian tutup dengan plastik mulsa. 
    5. Benih akan berkecambah dalam waktu � 4 - 7 hari, Plastik mulsa dibuka kemudian bibit dipindahkan ke tempat yang ada sinar dengan tetap menjaga suhu dan kelembaban. 
    6. Bibit dengan koteledon tumbuh sempurna, dipindahkan kepolybag 15 x 15 Cm yang telah dibasihi dengan larutan nutrisi dengan EC. 1,5 mS/Cm dan pH. 5.5. 
    7. Pemeliharaan dipersemaian/pembibitan meliputi Penyiraman,1-2 kali sehari (tergantung Cuaca, Fase pertumbuhan bibit, dan media yang digunakan), Pengendalian hama dan penyakit selama di nursery dan yang tak kalah pentingnya adalah pengaturan kembali jarak antar tanam agar daun tanaman tidak saling menutupi. 
    8. Bibit siap tanam ke greenhouse produksi setelah berumur � 21 hari di polybag atau sudah berdaun � 5 hilai.
    PERSIAPAN TANAM DAN TRANSPLANTING
    Setelah bibit siap untuk dipindahkan ke greenhouse ada beberapa hal yang harus dilakukan/dipersiapkan sebelum transplanting:
    A.  STERILISASI GREENHOUSE 
    Sterilisasi dilakukan dengan tujuan untuk membersihkan seluruh greenhouse dari mikroorgnisme (telur/larva, virus, bbppl-tomat cherry25.jpgbakteri dan fungi) yang dapat merugikan tanaman. Ada beberapa bahan yang sering digunakan dalam sterilisasi antara lain lysol, formalin dan beberapa jenis pestisida, yang dalam penggunaannya biasa dilakukan dengan cara:
    • Formalin 5% disemprotkan ke seluruh bagian greenhouse dengan konsentrasi 5 cc/liter air
    • Dalam waktu �4-5 hari setelah penyemprotan formalin disusul dengan penyemprotan pestisida (insektisida dan fungisida) dan diulang sampai 2-3 kali.
    • Sehari sebelum media tanam ditata, greenhouse disemprot dengan larutan lysol dengan konsentrasi 3-5 cc/ liter air.
    • Instalasi bak desinfektan kaki supaya penyakit tidak bisa dibawa ke dalam screenhouse.
    B.  PERSIAPAN TANAM
    • Sebelum media ditempatkan, terlebih dahulu media dimasukkan kedalam polybag atau plastik slab atau pot.
    • Bila menggunakan plastik slab, ukuran yang biasa digunakan adalah 100 x 25 cm dan jika menggunakan polybag, ukurannya 35 x 40 cm
    • Media yang biasa digunakan adalah sekam bakar, rockwool-grodan atau cocopeat.
    • Kemudian media tersebut ditata didalam screen house sesuai dengan jarak tanam yang diinginkan (pada umumnya menggunakan jarak tanaman  antar bedengan � 100 cm dan antar tanaman � 50 cm).
    • Buat lubang tanam dengan diameter � 15 cm pada permukaan slab (jika menggunakan sistem slab) apabila menggunakan polybag buatlah lubang tanam sesuai dengan besarnya polybag yang digunakan untuk pemeliharaan dinursery.
    • Media dibasahi dengan larutan nutrisi/pupuk dengan EC 1,5 dan pH 5,5 sampai benar-benar basah/jenuh.
    • Tahap selanjutnya bibit siap untuk ditransplanting ke screen house. Sebelum bibit ditempatkan bagian bawah polybag digunting dengan hati-hati supaya akar bibti tidak putus/rusak, kemudian bibit ditempatkan pada lubang tanam yang telah dipersiapkan.
    • Untuk menghindari terjadi kelebihan air siraman dan tumpukan garam-garam dimedia, satu hari setelah transplanting lubang draenase dibuat pada bagian bawah slab/polybag.
     bbppl-tomat cherry21.jpgbbppl-tomat cherry22.jpgbbppl-tomat cherry19.jpgbbppl-tomat cherry23.jpg
     
    C. PEMELIHARAAN
       
            1.  Penyiraman dan Pemupukan (Fertigasi)bbppl-tomat cherry26.jpg
    Pemupukan dan Penyiraman (fertigasi) pada budidaya tomat sistem hidroponik umumnya dilakukan secara bersamaan. Teknis fertigasi bisa dilakukan dengan manual atau sistem irigasi tetes (Drip irrigation system), tapi yang terbaik untuk fertigasi adalah dengan sistem irigasi tetes yang berkualitas baik dengan demikian fertigasi bisa merata, tenaga kerja tidak terlalu banyak, menghemat waktu (dalam waktu singkat bisa menyiram tanaman dalam jumlah yang banyak).
    Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
    • Kualitas air (sumber air/sumur/mata air), harus bersih dan bebas dari penyakit/kimia
    • Kualitas pupuk/nutrisi (komposisi hara harus sesuai dengan kebutuhan tanaman, pupuk yang dipakai mempunyai kemampuan larut 100 %) 
    • Waktu, volume dan frekuensi fertigasi
    • Jenis media yang digunakan
                 Teknis Fertigasi
    • Frekuensi dan volume siram harus disesuaikan dengan kondisi cuaca, jenis dan umur tanaman, fase pertumbuhan tanaman dan jenis media yang digunakan. Cuaca mendung atau hujan (evaporasi kurang) volume dan frekuensi penyiraman dikurangi karena efek terhadap media menjadi terlalu basah sehingga akar tidak bisa tumbuh dengan baik. kondisi yang diinginkan tanaman adalah berimbang antara air, udara, pupuk dan media tanam. Sebaliknya kalau cuaca panas (evaporasi naik) fertigasi harus lebih sering dan volumenya lebih banyak.
    • Nilai EC (jumlah pupuk yang larut dalam air) dan nilai pH (tingkat keasaman) suatu larutan sangatlah penting sebab akan menunjukkan berapa banyak unsur hara yang tersedia  bagi tanaman. Sebab tidak ada satu situasi yang sama (beda daerah, iklim, beda media, beda varietas dll) jumlah dan frekuensi tidak bisa distandarkan /disamakan. Untuk setiap situasi dan kondisi yang berbeda harus kita cari cara yang optimal untuk tanaman.
    • Tingkat kepekatan (EC) yang diberikan untuk tanaman harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi. pH didalam media yang bagus kurang lebih 5,2 sebab dengan tingkat pH tersebut semua unsur hara tersedia didalam air/media bisa diserap oleh tanaman.
    • Satu hal yang tak kalah penting adalah pencatatan mengenai waktu siram, volume siram, EC/pH in, EC/pH out, suhu, RH dan kondisi cuaca. Hal ini penting sebab dari data tersebut bisa membantu dalam mengambil suatu keputusan untuk merubah atau tidak sistem yang sudah berlangsung sebelumnya.
      bbppl-tomat cherry15.jpg

           2.   Pewiwilan
    Pewiwilan adalah membuang baik tunas maupun daun yang sudah tua bertujuan agar nutrisi yang diserap oleh tanaman terpusat pada batang utama sehingga akan menghasilkan kualitas buah yang baik.

           3.   Pengendalian Hama dan Penyakit
    Monitoring terhadap serangan hama dan penyakit menjadi penting sebab akan diketahui 
    • Serangan apa yang terjadi
    • Berapa berat serangan
    • Tindakan apa yang akan dilakukan
    • Kapan akan dilakukan pengendalian 

    Pengalaman dari beberapa petani terakhir ada beberapa hama dan penyakit yang sering menyerang bbppl-tomat cherry14.jpgseperti: Kutu kebul (white play), ulat buah, virus, layu fusarium, layu bakteri, powdery meldew, busuk daun, penyakit fisiologis (defesiensi unsur hara) dan sebagainya.

    Pencegahan dan Pengendalian dapat dilakukan dengan cara:
    • Menjaga kebersihan, membuang sisa tanaman/gulma jauh dari lokasi screenhouse/masuk bak sampah dan dibakar.
    • Sterilisasi screenhouse (gunakan lysol,formalin dan pestisida) ini harus dilakukan setiap awal musim tanam/sebelum tanam dimmulai.
    • Memasang bak disenfeksi kaki untuk mencegah masuknya telur/larva hama dan patogen penyakit bbppl-tomat cherry09.jpgyang terbawa oleh alas kaki.
    • Menggunakan varietas yang resisten
    • Tanaman yang terserang penyakit (virus, bakteri) di masukkan kekantong/karung plastik lalu buang jauh dari lokasi greenhouse/dibakar.
    • Biologis, dengan memanfaatkan musuh alami (predator), tapi cara ini diIndonesia masih jarang dilakukan.
    • Kimiawi (pestisida), ini akan menjadi bagus jika penggunaannya tepat dalam pemilihan jenis, konsentrasi dan volume semprot. Disamping itu bisa mempunyai epek kurang baik kalau dalam penggunaannya salah. Untuk menghindari terjadinya kesalahan, bbppl-tomat cherry16.jpgmemerlukan pengetahuan teknis dan alat (nozle) kualitas tinggi.
    • Lakukan pengendalian bersama-sama dengan kebun disekitar (kebun tetangga) supaya pengendalian hama dan penyakit mungkin akan lebih efektif

    Satu hal perlu diperhatikan pengaruh pestisida terhadap kesehatan petani, konsumen, dan lingkungan. Untuk menghindari hal tersebut harus menggunakan pengaman seperti jas/pakain semprot, sarung tangan, masker, kacamata dan pengaman lainnya.

    PEMANENAN Tomat cerry bisa si panen  setelah berumur 2,5 bulan setelah tanaman atau buahnya sudah kelihatan � bagian berwarna merah, dan panen selanjutnya dilakukan setiap 2 hari sekali sampai dengan usia 4 bulan setelah tanam.

    bbppl-tomat cherry11.jpgbbppl-tomat cherry10.jpgbbppl-tomat cherry24.jpgbbppl-tomat cherry27.jpg 

    Untuk pemesanan, silahkan hubungi Distributor Resmi NASA :
    RIZKI AULIA
    - 085260699210
    - Pin BB 7613F3D3
    (gratis ongkos kirim Wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar!)