Sabtu, 03 Mei 2014

Natural GLIO

Pengendali Hama & Penyakit Tanaman

Natural GLIO  adalah  pengendali  penyakit alami yang berbahan aktif Gliocladium sp.  dan Trichodermasp. Yang merupakan suatu jenis cendawan (jamur multi seluler) yang dapat membantu petani menanggulangi beberapa penyakit tanaman. Fungsinya sebagai agensia antagonis (penghambatan) terhadap beberapa jenis penyakit tanaman. Gliocladium sp. sangat berperan dalam pengendalian biologis patogen-patogen penyebab penyakit yang merugikan dalam tanah. Mekanisme antagonis yang terjadi adalah sebagai berikut :
  • Menghancurkan patogen-patogen  penyebab penyakit dari luar (Inokulum)atau mematikan sumber berkembangnya penyakit.
  • Mencegah patogen-patogen  penyebab penyakit untuk membentuk koloni (menyatu) dan berkembang kembali dalam tanah.
  • Melindungi perkecambahan biji dan akar-akar tanaman dari infeksi penyebab penyakit patogen.
Natural GLIO merupakan produk pengendali hama & penyakit tanaman dari PT. Natural Nusantara yang mampu menghancurkan inokulum sumber infeksi penyakit tanaman, mencegah sumber infeksi penyakit menyebar kembali dengan kolonisasi tanah oleh Natural GLIO, mampu melindungi perkecambahan biji dan akar-akar tanaman dari sumber infeksi penyakit, aman terhadap lingkungan, manusia dan hewan, selaras dengan keseimbangan alam, mudah dan murah.

Natural GLIO bersifat Hiperparasit terhadap pathogen penyakit tanaman, sehingga terjadi persaingan tempat hidup dan nutrisi. Natural GLIO mengeluarkan zat antibiotik yaitu Gliovirin dan Viridin yang akan mematikan pathogen penyebab penyakit tanaman dan Natural GLIO ini akan berkembang terus mengkolonisasi melindungi tanaman dari gangguan pathogen.

Gliocladium sp.  dan Trichodermasp dapat mematikan, menghambat dan menghancurkan pertumbuhan cendawan patogen dalam tanah yang dapat menyerang tanaman (fungisidal dan fungistatik). Kemampuan ini disebabkan karena Gliocladium sp. mengeluarkan zat antibiotik gliovirin dan viridin.
- Gliovirin adalah senyawa yang menghambat pertumbuhan beberapa cendawan dan bakteri.
- Viridin dapat menghambat pertumbuhan cendawan.

Natural GLIO mengandung 1015 spora/gram Gliocladium sp.dan Trichodermas, sehingga sangat efektif untuk pengendalian penyakit. Natural GLIO dibuat dalam bentuk serbuk dengan tujuan :
  • Memudahkan pemakaian;
  • Tahan disimpan dalam waktu 3-5 tahun tanpa berkurang efektifitasnya.
APLIKASI PEMAKAIAN NATURAL GLIO :
Natural GLIO sebanyak 100 gr dapat dicampurkan ke dalam 25 kg pupuk kandang matang, kemudian disebarkan secara merata di lahan. Akan lebih balk apabila didiamkan selama 1minggu supaya populasi Natural GLIO berkembang lebih banyak. Aplikasi yang paling tepat adalah digunakan pada saat pemupukan dasar dengan pupuk kandang sebagai pengendalian secara preventif.
Catatan : Apabila tanaman sudah terserang penyakit maka Natural GLIO tetap dapat digunakan untuk melokalisir serangan.

Penyakit-penyakit yang dapat dikendalikan adalah penyakit yang terbawa biji atau terbawa tanah, contohnya penyakit Rebah Semai (DumpingOff) yang disebabkan oleh cendawan Pythiumsp. dan Rizoctonia sp. , Penyakit Layu pada lombok , kentang, tomat , tembakau dll. yang disebabkan oleh jamur Fusarium sp. dan bakteri Pseudomonas sp.

Natural GLIO tersedia dalam kemasan 100cc.
dengan harga Rp.  35.500,

Untuk Harga dan Pemesanan silahkan hubungi saya. Distributor NASA :
RIZKI AULIA
- 085260699210
- Pin BB 7613F3D3



 

Sabtu, 26 April 2014

Tehnik Budidaya Ikan Lele


Tehnik Budidaya Lele Menggunakan Pupuk Natural Nusantara
I. Pendahuluan.
Lele merupakan jenis ikan yang digemari masyarakat, dengan rasa yang lezat, daging empuk, duri teratur dan dapat disajikan dalam berbagai macam menu masakan. PT. NATURAL NUSANTARA dengan prinsip K-3 (Kuantitas, Kualitas dan Kesehatan) membantu petani lele dengan paket produk dan teknologi.

II. Pembenihan Lele.
Adalah budidaya lele untuk menghasilkan benih sampai berukuran tertentu dengan cara mengawinkan induk jantan dan betina pada kolam-kolam khusus pemijahan. Pembenihan lele mempunyai prospek yang bagus dengan tingginya konsumsi lele serta banyaknya usaha pembesaran lele.

III. Sistem Budidaya.
Terdapat 3 sistem pembenihan yang dikenal, yaitu :
  1. Sistem Massal.Dilakukan dengan menempatkan lele jantan dan betina dalam satu kolam dengan perbandingan tertentu. Pada sistem ini induk jantan secara leluasa mencari pasangannya untuk diajak kawin dalam sarang pemijahan, sehingga sangat tergantung pada keaktifan induk jantan mencari pasangannya.
  2. Sistem Pasangan. Dilakukan dengan menempatkan induk jantan dan betina pada satu kolam khusus. Keberhasilannya ditentukan oleh ketepatan menentukan pasangan yang cocok antara kedua induk.
  3. Pembenihan Sistem Suntik (Hyphofisasi).Dilakukan dengan merangsang lele untuk memijah atau terjadi ovulasi dengan suntikan ekstrak kelenjar Hyphofise, yang terdapat di sebelah bawah otak besar. Untuk keperluan ini harus ada ikan sebagai donor kelenjar Hyphofise yang juga harus dari jenis lele.
IV. Tahap Proses Budidaya.
A. Pembuatan Kolam.
Ada dua macam/tipe kolam, yaitu bak dan kubangan (kolam galian). Pemilihan tipe kolam tersebut sebaiknya disesuaikan dengan lahan yang tersedia. Secara teknis baik pada tipe bak maupun tipe galian, pembenihan lele harus mempunyai :
Kolam tandon. Mendapatkan masukan air langsung dari luar/sumber air. Berfungsi untuk pengendapan lumpur, persediaan air, dan penumbuhan plankton. Kolam tandon ini merupakan sumber air untuk kolam yang lain.
Kolam pemeliharaan induk. Induk jantan dan bertina selama masa pematangan telur dipelihara pada kolam tersendiri yang sekaligus sebagai tempat pematangan sel telur dan sel sperma.
Kolam Pemijahan. Tempat perkawinan induk jantan dan betina. Pada kolam ini harus tersedia sarang pemijahan dari ijuk, batu bata, bambu dan lain-lain sebagai tempat hubungan induk jantan dan betina.
Kolam Pendederan. Berfungsi untuk membesarkan anakan yang telah menetas dan telah berumur 3-4 hari. Pemindahan dilakukan pada umur tersebut karena anakan mulai memerlukan pakan, yang sebelumnya masih menggunakan cadangan kuning telur induk dalam saluran pencernaannya.
B. Pemilihan Induk
Induk jantan mempunyai tanda :
  • tulang kepala berbentuk pipih
  • warna lebih gelap
  • gerakannya lebih lincah
  • perut ramping tidak terlihat lebih besar daripada punggung
  • alat kelaminnya berbentuk runcing.
Induk betina bertanda :
  • tulang kepala berbentuk cembung
  • warna badan lebih cerah
  • gerakan lamban
  • perut mengembang lebih besar daripada punggung alat kelamin berbentuk bulat.
C. Persiapan Lahan.
Proses pengolahan lahan (pada kolam tanah) meliputi :
  1. Pengeringan. Untuk membersihkan kolam dan mematikan berbagai bibit penyakit.
  2. Pengapuran. Dilakukan dengan kapur Dolomit atau Zeolit dosis 60 gr/m2 untuk mengembalikan keasaman tanah dan mematikan bibit penyakit yang tidak mati oleh pengeringan.
  3. Perlakuan TON (Tambak Organik Nusantara). untuk menetralkan berbagai racun dan gas berbahaya hasil pembusukan bahan organik sisa budidaya sebelumnya dengan dosis 5 botol TON/ha atau 25 gr (2 sendok makan)/100m2. Penambahan pupuk kandang juga dapat dilakukan untuk menambah kesuburan lahan.
  4. Pemasukan Air. Dilakukan secara bertahap, mula-mula setinggi 30 cm dan dibiarkan selama 3-4 hari untuk menumbuhkan plankton sebagai pakan alami lele.
Pada tipe kolam berupa bak, persiapan kolam yang dapat dilakukan adalah :
  1. Pembersihan bak dari kotoran/sisa pembenihan sebelumnya.
  2. Penjemuran bak agar kering dan bibit penyakit mati. Pemasukan air fapat langsung penuh dan segera diberi perlakuan TON dengan dosis sama
D. Pemijahan.
Pemijahan adalah proses pertemuan induk jantan dan betina untuk mengeluarkan sel telur dan sel sperma. Tanda induk jantan siap kawin yaitu alat kelamin berwarna merah. Induk betina tandanya sel telur berwarna kuning (jika belum matang berwarna hijau). Sel telur yang telah dibuahi menempel pada sarang dan dalam waktu 24 jam akan menetas menjadi anakan lele.
E. Pemindahan.
Cara pemindahan :
  1. kurangi air di sarang pemijahan sampai tinggi air 10-20 cm.
  2. siapkan tempat penampungan dengan baskom atau ember yang diisi dengan air di sarang.
  3. samakan suhu pada kedua kolam
  4. pindahkan benih dari sarang ke wadah penampungan dengan cawan atau piring.
  5. pindahkan benih dari penampungan ke kolam pendederan dengan hati-hati pada malam hari, karena masih rentan terhadap tingginya suhu air.
F. Pendederan.
Adalah pembesaran hingga berukuran siap jual, yaitu 5 - 7 cm, 7 - 9 cm dan 9 - 12 cm dengan harga berbeda. Kolam pendederan permukaannya diberi pelindung berupa enceng gondok atau penutup dari plastik untuk menghindari naiknya suhu air yang menyebabkan lele mudah stress. Pemberian pakan mulai dilakukan sejak anakan lele dipindahkan ke kolam pendederan ini.
V. Manajemen Pakan.
Pakan anakan lele berupa :
  1. Pakan alami berupa plankton, jentik-jentik, kutu air dan cacing kecil (paling baik) dikonsumsi pada umur di bawah 3 - 4 hari.
  2. Pakan buatan untuk umur diatas 3 - 4 hari. Kandungan nutrisi harus tinggi, terutama kadar proteinnya.
  3. Untuk menambah nutrisi pakan, setiap pemberian pakan buatan dicampur dengan POC NASA dengan dosis 1 - 2 cc/kg pakan (dicampur air secukupnya), untuk meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan tubuh karena mengandung berbagai unsur mineral penting, protein dan vitamin dalam jumlah yang optimal.
VI. Manajemen Air.
Ukuran kualitas air dapat dinilai secara fisik :
  1.  air harus bersih
  2. berwarna hijau cerah
  3. kecerahan/transparansi sedang (30 - 40 cm).
Ukuran kualitas air secara kimia :
- bebas senyawa beracun seperti amoniak
- mempunyai suhu optimal (22 - 26 0C).

Untuk menjaga kualitas air agar selalu dalam keadaan yang optimal, pemberian pupuk TON sangat diperlukan. TON yang mengandung unsur-unsur mineral penting, lemak, protein, karbohidrat dan asam humat mampu menumbuhkan dan menyuburkan pakan alami yang berupa plankton dan jenis cacing-cacingan, menetralkan senyawa beracun dan menciptakan ekosistem kolam yang seimbang. Perlakuan TON dilakukan pada saat oleh lahan dengan cara dilarutkan dan di siramkan pada permukaan tanah kolam serta pada waktu pemasukan air baru atau sekurang-kurangnya setiap 10 hari sekali. Dosis pemakaian TON adalah 25 g/100m2.
VI. Manajemen Kesehatan.
Pada dasarnya, anakan lele yang dipelihara tidak akan sakit jika mempunyai ketahanan tubuh yang tinggi. Anakan lele menjadi sakit lebih banyak disebabkan oleh kondisi lingkungan (air) yang jelek. Kondisi air yang jelek sangat mendorong tumbuhnya berbagai bibit penyakit baik yang berupa protozoa, jamur, bakteri dan lain-lain. Maka dalam menejemen kesehatan pembenihan lele, yang lebih penting dilakukan adalah penjagaan kondisi air dan pemberian nutrisi yang tinggi. Dalam kedua hal itulah, peranan TON dan POC NASA sangat besar. Namun apabila anakan lele terlanjur terserang penyakit, dianjurkan untuk melakukan pengobatan yang sesuai. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh infeksi protozoa, bakteri dan jamur dapat diobati dengan formalin, larutan PK (Kalium Permanganat) atau garam dapur. Penggunaan obat tersebut haruslah hati-hati dan dosis yang digunakan juga harus sesuai

.Untuk pemesanan, silahkan hubungi Distributor Resmi NASA :
RIZKI AULIA
- 085260699210
- Pin BB 7613F3D3
(gratis ongkos kirim Wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar!)

Jumat, 18 April 2014

VITERNA Plus

VITERNA Plus dapat diaplikasikan untuk Peternakan dan Perikanan

Viterna Plus Merupakan Suplemen Pakan Ternak, Ikan dan Udang yang diolah dari berbagai macam bahan alami hewan dan tumbuhan yang memberikan zat-zat yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan kesehatan.

Viterna Plus sangat baik digunakan untuk penggemukan ternak ; Ayam, Sapi, Kambing, Domba, Kelinci, Ikan, Udang, dsb dengan fungsi sebagai berikut :
  • Meningkatkan pertambahan berat badan perhari (Average Dailly Gain / ADG) - Kualitas Daging - Kesehatan Ternak (Aspek K3).
  • Memacu Enzim-enzim pencernaan ternak.
  • Memberikan Mineral-mineral essensial maupun non essensial.
  • Memberikan berbagai macam nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan ternak, ikan dan udang (Protein, Lemak, Vitamin, dsb.)
  • Menambah kandungan asam-asam lemak di dalam rumen / lambung ternak.
  • Meningkatkan effisiensi dan efektifitas pakan / TDN.
  • Mengandung hormon pertumbuhan alami untuk mempercepat pertumbuhan ternak.
  • Meningkatkan Nafsu Makan.
  • Mengurangi Bau Kotoran Ternak.
  • Produk Alami aman untuk ternak, ikan, udang dan lingkungan.
 Cara Pakai :
  • Ternak Besar ; Sapi, Kerbau, dll : 5 cc perhari dicampurkan air minum atau campuran pakan  (komboran).
  • Ternak Kecil ; Kambing, Kelinci, dll : 4 cc perhari dicampurkan air minum atau pakan (komboran).
  • Ternak Unggas ; Ayam, Itik, dll. 1cc/liter air minum setiap hari sekali.
  • Perikanan ; Bandeng, Udang, Ikan Mas, Lele, Gurame, Patin, Nila, dll. 2-5cc/liter/kilogram pakan.
Catatan : dapat ditambahkan HORMONIK, 1 botol VITERNA Plus + 1-2 tutup HORMONIK.

VITERNA Plus tersedia dalam kemasan 500cc.
Untuk Harga dan Pemesanan silahkan hubungi saya. Distributor NASA :
RIZKI AULIA
- 085260699210

- Pin BB 7613F3D3
(gratis ongkos kirim untuk Wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar!)
 

Selasa, 18 Maret 2014

Pestona


PESTONA  merupakan formula pengendali organik bagi beberapa hama penting pada tanaman pangan, hortikultura dan tahunan, hasil ekstraksi dari berbagai bahan alami yang mengandung bahan aktif : 
  • Azadirachtin, 
  • Alkaloid,
  • Ricin (asam ricin), 
  • Polifenol, 
  • Eugenol, 
  • Sitral, 
  • Nikotin, 
  • Annonain dll. 
Kandungan lain :
  • Atsiri Oil, 
  • Eucalyptus Oil, 
  • Solvent Extraction. 
PESTONA dibuat dari bahan alami, maka PESTONA  bersifat :
  • mudah terurai dialam sehingga tidak mencemari lingkungan, 
  • relatif aman bagi manusia, hewan piaraan, serta musuh alami hama tanaman, 
  • tanaman/buah bebas residu kimia dan 
  • aman dikonsumsi. 
PESTONA  tidak membunuh hama secara cepat, tetapi berpengaruh pada daya makan, pertumbuhan, daya reproduksi, proses ganti kulit, hambatan pembentukan serangga dewasa, menghambat komunikasi seksual, penurunan daya tetas telur, dan menghambat pembentukan kitin.
Selain itu berperan sebagai zat pemandul, mengganggu proses perkawinan serangga hama, menghambat peletakkan telur dan dapat bekerja secara kontak dan sistemik.
PESTONA  memiliki daya kerja dalam mengurangi nafsu makan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) atau mencegah OPT merusak tanaman lebih banyak, walaupun jarang menyebabkan kematian segera pada serangga/hama.

MEKANISME KERJA :
PESTONA tidak membunuh hama secara cepat, tetapi berpengaruh pada daya makan, pertumbuhan, daya reproduksi, proses ganti kulit, hambatan pembentukan serangga dewasa, menghambat komunikasi seksual, penurunan daya tetas telur, dan menghambat pembentukan kitin. Selain itu berperan sebagai zat pemandul, mengganggu proses perkawinan serangga hama, menghambat peletakkan telur dan dapat bekerja secara kontak dan sistemik. PESTONA memiliki daya kerja dalam mengurangi nafsu makan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) atau mencegah OPT merusak tanaman lebih banyak, walaupun jarang menyebabkan kematian segera pada serangga/hama.

SASARAN :
wereng, walang sangit, penggerek batang, belalang, kepik, thrips, tungau, ulat, Uret dll.

ATURAN PAKAI :
Larutkan 5 cc - 10 cc / 1 liter air (7-10 tutup/tangki). Aduk sampai merata. Semprotkan/gemborkan pada tanaman yang terkena serangan hama secara merata. Untuk hasil yang maksimal sebaiknya tanaman disemprot/digembor sesering mungkin, minimal 3 (tiga) kali penyemprotan/penggemborkan per musim. Sebaiknya waktu penyemprotan/penggemborkan pada sore hari.

Untuk pemesanan, silahkan hubungi Distributor Resmi NASA :
RIZKI AULIA
- 085260699210
- Pin BB 7613F3D3
(gratis ongkos kirim Wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar!)

Sabtu, 15 Maret 2014

Distributor Power Nutrition



Power Nutrition merupakan produk unggulan dari PT. Natural Nusantara yang telah sukses menjadikan banyak pemilik kebun kelapa sawit mendapatkan keuntungan yang dasyat.

Adapun fungsi dari Power Nutrition antara lain:
  1. Memperbanyak buah dan membantu pembuahan di luar musim (iklim tidak ekstrim, air cukup, hama penyakit normal).
  2. Memperbaiki dan mempercapat pertumbuhan tanaman.
  3. Meningkatkan daya tahan tubuh tamaman
  4. Meningkatkan kualitas (rasa, warna, aroma) buah.
  5. Meningkatkan keawetan hasil panen.
  6. Mengurangi penggunaan pupuk NPK hingga + 75%-90%.
  7. Melarutkan sisa (residu) pupuk kimia dalam tanah, sehingga bisa dimanfaatkan tanaman lagi.
  8. Membantu perkembangan mikroorganisme yang bermanfaat di dalam tanah.
Power Nutrition adalah nutrisi lengkap khusus untuk tanaman buah. Power Nutrition dibuat dari bahan alami (organik) pilihan yang terjamin ketersediaannya dan diproses dengan mekanisme teknologi gradasi dan degradasi unsur melewati proses piruvatisasi tingkat 3 sehingga langsung dapat dimanfaatkan jaringan tanaman.

Untuk anda yang mempunyai kebun yang luas, kami memberikan sulusi yaitu produk Power Nutrition ukuran 3kg yang lebih murah.


Untuk pemesanan, silahkan hubungi Distributor Resmi NASA :
RIZKI AULIA
- 085260699210
- Pin BB 7613F3D3

Kamis, 13 Maret 2014

Natural BVR

Jamur Pengendali Hama

Natural BVR adalah produk pengendali hama & penyakit tanaman dari PT. Natural Nusantarayang berbahan aktif Beauveria bassiana yang merupakan suatu cendawan yang sangat berperan dalam pengendalian secara biologis hama-hama yang merugikan tanaman. Natural BVR efektif dan efisien terhadap hama sasaran, tidak mematikan musuh alami, selaras keseimbangan alam, mudah dan relatif murah, aman terhadap lingkungan, manusia dan hewan, mendukung program pertanian berkelanjutan. Beauveria bassiana merupakan cendawan parasitik yang termasuk dalam kelas Deoteromycetes.

Mekanisme Beauveria bassiana dalam menyerang hama terjadi sebagai berikut :
  1. Beauveria bassiana masuk ke dalam bagian tanaman, kemudian jika ada bagian tanaman tersebut yang dimakan oleh serangga menyebabkan Beauveria bassiana ikut masuk ke dalam tubuh hama. Di dalam saluran pencernaan hama, Beauveria bassiana mengeluarkan enzim khitinase, protease, dan lipase yang akan menghancurkan saluran pencernaan. Kemudian jamur akan menembus kulit dan membentuk miselium (benang-benang putih), sehingga keberadaan cendawan ini di dalam tubuh hama akan menghancurkan kutikula kulit dan menghabiskan hasil-hasil metabolisme tubuh hama, sehingga hama akan mati secara perlahan-lahan. Di samping itu jamur ini juga mengeluarkan senyawa toksin seperti beauvericin, beauverolides, dan asam oksalat yang dapat meracuni perut hama.
  2. Beauveria bassiana masuk melalui kulit serangga hama dengan cara menempel kulit dan menembus masuk ke dalam tubuh. Proses selanjutnya sama seperti no. 1. Kematian hama berkisar + 4-8 hari setelah terinfeksi BVR.
  3. Beauveria bassiana mengandung 1010 spora per gram kultur. Bentuknya adalah tepung halus yang tahan disimpan selama 3-5 tahun tanpa berkurang efektivitasnya.
  4. Beauveria bassiana efektif untuk mengendalikan hama wereng, walang sangit (Leptocorixa acuta), kutu-kutuan (Aphis sp.), dan ulat kubis (Plutella sp.).

APLIKASI PEMAKAIAN NATURAL BVR
  • Campurkan 2 gr tepung Natural BVR + 1 liter air atau 30 gram / tangki 14 liter.
  • Gunakan untuk menyemprot seluruh bagian tanaman.
  • Penyemprotan dilakukan sore hari.

 KETENTUAN
  1. Dapat digunakan bersamaan dengan penyemprotan POC NASA.
  2. Tidak dapat dicampur dengan pestisida kimia.
Natural BVR tersedia dalam kemasan 100gr.
Untuk Harga dan Pemesanan silahkan hubungi saya. Distributor NASA :
RIZKI AULIA
- 085260699210
- Pin BB 7613F3D3


 

    Rabu, 12 Maret 2014

    Natural VIREXI

    Agens Pengendali Ulat Grayak yang Aman Bagi Manusia, Hewan dan Lingkungan


    NATURAL VIREXI dapat membantu membasmi ulat grayak (ulat tentara) Spodoptera exigua pada tanaman bawang merah, bawang daun dan bawang putih.

    KEUNGGULAN :
    1. Efektifitas sangat tinggi terhadap ulat grayak (Spodoptera exigua).
    2. Tidak mengganggu musuh alami lain.
    3. Mudah menyebar.
    4. Aman bagi manusia, hewan dan lingkungan.
    5. Mendukung pertanian berkelanjutan.

    CIRI ULAT GRAYAK :
    1. Ulat muda berwarna hijau
    2. Ulat dewasa (S. exigua hijau tua dan S. litura coklat kehitaman).
    3. Terdapat garis hitam melingkar pada ruas perut pertama (S.exigua samar dan S. litura jelas).
    4. Terdapat garis kuning / putih memanjang sepanjang tubuh.
    5. Terdapat bulatan/bulan sabit hitam pada bagian kiri dan kanan perut sepanjang tubuh.

    PETUNJUK PENGGUNAAN :
    1. Bersihkan tangki semprot dari pestisida kimia.
    2. Larutkan 1 sachet (bungkus) NATURAL VIREXI dalam 15 liter air, aduk sampai merata dan masukkan dalam tangki semprot.
    3. Semprotkan pada seluruh bagian tanaman.
    4. Penyemprotan sebaiknya sore hari.
    5. Untuk pemeliharaan tanaman semprotkan setiap seminggu sekali.
     
    PERINGATAN :
    1. Jangan dicampur dengan pestisida.
    2. Simpan di tempat yang sejuk (suhu 25-30°C) dan terlindung dari sinar matahari langsung.
    Untuk Harga dan Pemesanan silahkan hubungi saya. Distributor NASA :
    RIZKI AULIA
    - 085260699210
    - Pin BB 7613F3D3